Kamis, 19 Desember 2013

Peranan Puisi


PERANAN KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA




PASAL 1
PENDAHULUAN
   Dalam perjanjian Lama bangsa Israel yang diperintahkan Allah melalui Musa keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan dengan perintah yang diberikan untuk selalu taat kepada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
  Bangsa Israel diperintahkan untuk melakukan perintah Allah secara terus menerus dari generasi ke gerenari sehingga perintah Allah tidak dilupakan. Bangsa Israel menggunakan cara untuk dapat mengingat perintah Allah, kebesaran Allah dengan nyanyian puijian agar mudah mengangatnya, dimanapun, kapanpun untuk tidak melupakan perintah Allah.
Makalah ini akan membahas peranan kitab puisi dalam Perjanjian lama yang dilakukan oleh bangsa Israel, tujuan dilakukannya pada waktu zaman para nabi menggunakan puisi sebagai pujian untuk Allah.dibalik puisi-puisi tentunya ada makna yang terkandung dalam syairnya sangat besar peranannya pada waktu itu, bangsa Israel menerapkan secara berkesinambungan dan semuanya untuk Allah.

PASAL 2
PERANAN KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA
   Bangsa Israel bermazmur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan dan mengagungkan nama-Nya dengan menggunakan pujian yang berbentuk puisi. Puisi adalah suatu fenomena bahasa, puisi adalah bahasa dalam bahasa, kata dalam kata, yang mengungkapkan isi hati penyair[1]. Bangsa Israel mempunyai tujuan dalam menyanyikan puisi-puisi yang diciptakan. Untuk mengingatkan akan kebaikan Tuhan dalam penyertaan-Nya, puisi dibuat secara indah dan menarik untuk mempermudah dalam penggunaannya.
     Madah mengagungkan Tuhan, Allah Israel, karena kebesaran dan kemuliaan-Nya  dalam segala sesuatu yang diciptakan-Nya, karena penampakan-Nya dalam kekuatan-Nya, karena Allah telah menyelamatkan bangsa Israel , umat Pilihan-Nya, dan kerena kasih setianya kepada seluruh umat manusia. Bangsa Israel merasakan ketika perbudakan yang dilakukan bangsa Mesir selama empat ratus tahun lamanya dan penganiayaan yang sangat berat dirasakan, kemudian dari generasi dari generasi diceritakan akan semua orang mengetahui Allah orang Israel yang menyelamatkan dan memberikan pengharapan untuk hidup sebagai orang merdeka, semua karya Allah dibuat syair untuk di nyayikan. Keselamatan yang diberikan diwariskan dan diterapkan melalui hidup yang takut akan Tuhan.
   Peranan puisi juga digunakan untuk membandingkan Allah dengan sesuatu yang diketahui dalam ruang dan waktu. Inilah cara yang dipakai dalam kiasan dan lambang Alkitab yang menonjol dalam bentuk puisi “yang tak terlihat” dapat dikenal dengan membandingan atau membuat analogi dengan apa yang di lihat[2]. Dalam perjanjian Lama untuk mengetahui tentang kehendak Allah dan bagaimana Allah tentunya tidak dapat diketahui karena Allah kudus tidak dapat dilihat, puisi menggambarkan Allah bagaimana Allah menyertai manusia dan agar dapat dikenal oleh semua orang Allah digambarkan seperti manusia yang hidup yang melakukan apa yang dilakukan oleh manusia sebagai kiasan, memiliki anggota tubuh sama seperti manusia, dan melakukan apa yang dilakukan oleh manuisa  agar manusia memahami, Allah dapat dikenal sejara jelas dalam inkarnasi Yesus Kristus sebagai manusia yang hidup dan tinggal di dunia dengan manusia.
   Keagungan kitab Mazmur adalah bahwa didalamnya dapat ditemukan kesaksian pengalaman orang-orang benar yang membagikan nilai dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupan rohani dan pergumulan mereka[3]. Orang yang selalu mengan dalkan kehidupannya dalam tanggan Tuhan ditunjukan dengan tulisan puisi yang dibuatnya untuk setiap lirik dan baik memiliki makna yang menunjukan keagungan Tuhan dan keperkasaan-Nya.
    Daud menuliskan sebagian besar kitab Mazmur dengan puisi yang menunjukan penyertaan Tuhan yang ada didalam hidupnya, apa yang Tuhan telah lakukan dan mengganbarkan Tuhan yang sangat dekat menjaganya ketika menghadapi rintangan, ketika ia melakukan soda puisi yang ditunjukan merupakan bukti penyesalan akan dosa yang dialakukan dan memohon pengampunan.
Bagian-bagian besar  dari kitab-kitab nubuatan di tulis menurut gaya puisi, kitab Mazmur yang seluruhnya adalah puisi, petunjuk-petunjuk diberikan melalui peribahasa-pribahasa yang singkat dan tajam[4]. Para nabi yang telah menyampaikan nubuatan dan disampaikan dengan cara yang mudah agar setiap orang yang telah mendengan nubuatan tidak melupakan, puisi memiliki peranan yang penting untuk mengingat nubuatan yang telah dinubuatkan oleh para nabi, menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan untuk dijelaskan, agar mudah di fahami.
   Puisi memiliki peranan menunjukan isi hati yang disampaikan, permohonan doa, perlindungan dan ketika menghadapi bahaya, penderitaan yang dihadapi, setiap syair yang dituliskan ditujukan bahwa setiap orang dapat merasakan penderitaan dan kebahagiaan, bagaimana Ayub bergumul dengan apa yang tampak seperti ketidak adilan, menunjukan semua orang tidak terlapas dari penderitaan dan permasalahan. Setiap kata dari para pemazmur menunjukan kepribadiannya yang selalu mengandalkan kekuatan Tuhan ketika berhadapan dengan musuh-musuhnya yang mengancam hidupnya dengan doa yang dilakukan setiap saat.
   Bagian-bagian Perjanjian Lama lainnya juga meneguhkan bahwa lagu-lagu dan puisi rohani sejenisnya yang ditemukan dalam kitab Mazmur memainkan peranan penting dalam ibadah[5]. Puisi memiliki peranan penting dalam ibadah yang dilakukan dalam bait Allah, bukti dengan kesungguhan hati mengekspresikan kebesan Tuhan melalui pujian dan syair yang dibuat para penulisnya betapa Allah sungguh ajaib dalam kuasa-Nya, melalui pujian orang dapat mengenal Allah

PASAL 3
KESIMPULAN
   Peranan puisi sangat penting dalam perjanjian lama, bukan hanya kata syair yang hanya dibuat tanpa memili arti, pemazmur membuat dengan pengalama pribadinya yang telah mendapatkan ilham untuk menuliskan setip puisi yang dibuatnya aga semua orang menyadari tentang pentingnya mengandalkan kuasa Tuhan di tengah penderitaan dan kesusahan bagaimana puisi dibuat untuk menunjukan keagungan Tuhan.
 Dalam perjanjian lama menunjukan puisi juga untuk menyampaikan nubuatan agar mudah dipahami menunjukan media yang mudah dapat diingat secara terus menerus setiap kata yang disampaikan, hingga orang mengtahui setiap nubuatan yang digenapi telah didengar sebelum lewat puisi yang selalu didengar.
Pujian yang dinaikan dengan kesungguhan hati dan puisi yang dibuat dapat dilakukaan dimana saja terlebih ketika dalam ibadah kepada Tuhan, ungkapan perasaan yang menyatakan pertolongan Tuhan ditengah persoalan yang dihadapi, Tuhan selalu menyertai umat-Nya tidak pernah meninggalkannya, seakan persoalan dihadapin tetapi Ia selalu ada dengan ungkapan para pemazmur yang selalu hidup mengandalkan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama membuktikan bahwa Tuhan itu ada dan nyata yang setia kepada umat-Nya, untuk setiap pembaca selalu mengingat penyertaan Tuhan.

KEPUSTAKAAN
Barth, Marie Claire dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997

Drane, John, Memahami perjanjian lama III, pen. Hans Wuysang, M.Th., Jakarta : Yayasan persekutuan Pembaca Alkitab, 2003

Lasor, W.S dan D.A Hubard dan F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2, Pen. Lisda T. dan Lily W. Tjiputra, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994

Lloyd, D. Martyn, Ketika iman diadili, Jakarta : Persekutuan Kristen antara Universitas, 1996

Zuck, Roy B., Teologi Alkitabiah Perjanjian Lama, Pen. Suhadi Yeremia, Malang : Gandum Mas, 2005

         

  




        






Senin, 16 Desember 2013

YANG DIPERSATUKAN TUHAN


ALASAN ORANG KRISTEN TIDAK BOLEH BERCERAI





PASAL 1
PENDAHULAN
      Dengan kemajuan zaman banyak permasalahan yang terjadi meningkatnya kebutuhan dan persoalan yang semakin bertambah mengakibatkan hubungan antara sesama menjadi kurang harmonis keluarga semakin memiliki kebutuhan yang kompleks.
Keluarga-keluarga yang tidak harmonis dan kurang komunikasi akan menyebabkan persoalan yang semakin mempersulit hubungan anggota keluarga untuk saling percaya, ada berbagai persoalan yang menyebabkan keluarga yang tidak dapat menyelesaikan persoalan rumah tangga akan terjadi perceraian.
Makalah ini akan membahas tentang alasan orang Kristen tidak boleh bercerai yang sekarang ini sering terjadi bukan hanya kepada keluarga yang bukan Kristen, tetapi keluarga Kristen yang telah mengenal Kristus dan kebenaran melakukan perceraian yang menghakibat keluarda yang akan mengalami kehancuran.
Pandangan Alkitab mengapa orang Kristen tidak boleh bercerai akan dibahas, karena yang menjadi dasar terbentuknya keluarga berdasarkan firman Tuhan, Tuhan telah memberikan firman agar hubungan manusia menjadi lebih baik, keluarga menjadi berkat bagi keluarga yang bukan Kristen menunjukan kesaksian sebagai anak-anak Allah yang telah dipersatukan.



PASAL 2
ALASAN ORANG KRISTEN TIDAK BOLEH BERCERAI

      Keluarga Kristen pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya. Keluarga Kristen yang memegang peranan yang penting dalam memberikan pengajaran bagi pendidikan  dan dipakai gereja dalam pendidikan[1]. Organisasi dalam masyarakat adalah keluarga yang Allah telah bentuk, keluarga pertama ketika Adam dan Hawa disatukan oleh Allah untuk saling menolong dan menjaga dan memelihara yang telah dipercayakan oleh Allah kepada manusia, keluarga bertujuan untuk mendidik anggota keluarga anak-anak dan anggota keluarga merupakan komunitas kecil yang Allah telah bentuk, anak angkat sekalipun harus menjadi bagian dari keluarga, gereja berfungsi untuk mendidik dan mengarahkan keluarga  agar hidup dengan kerukunan.
Gereja memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan dalam keluarga mendampingi, menjaga agar terus termonitor perkembangan keluarga sebelum terjadi persoalan yang sulit diatasi keluarga yang mengalami persoalan, gereja harus sering mendoakan dalam keluarga, peranan gereja sangat penting untuk menjaga agar jemaat tetap utuh.
Tuhan Yesus hidup dan bertumbuh dalam keluarga yang takut akan Tuhan Yusuf yang tulus hati tidak menceraikan Maria yang telah mengandung dari Roh Kudus, Yusuf taat dengan firman yang disampaikan malaikat untuk tidak menceraikan Maria, karena anak yang dikandung bukan dari benih manusia, menunjukan keluarga harus melakukan hubungan yang baik dengan Tuhan agar mengerti maksud Tuhan dalam kehidupan keluarga dan setiap orang yang tinggal dalam keluarga.
Keluarga yang kurang memiliki hubungan dengan Tuhan mudah akan tergoda dengan berbagai macam persoalan yang akan mengahancurkan keutuhan sebuah keluarga, membutuhkan ibadah dalam keluarga untuk memberikan motifasi saling menguatkan dengan sesama anggota keluarga agar terjalin komunikasi yang baik, keluarga yang hidup bergaul dengan Tuhan akan menjadi berkat, keluarga Abraham yang menjadi bapa segala bangsa menjadi berkat bagi semua bangsa dengan kedekatannya dengan Tuhan.
Keluarga menjadi tempat harapan bagi anak-anak dan anggota keluarga yang lain yang mendidik dan mengajarkan kebenaran dan kasih, keluarga tidak dapat digantikan untuk mendidik, karena orangtua dan anak-anak memiliki hubungan yang sangat erat yang tidak dapat dipisahkan dengan lembaga yang lain, anak akan lebih menyukai orang tua sendiri dari pada orang lain.
Dalam keluarga yang menjadi peranan yang penting untuk keberlanjutan lembaga yang kecil yang Allah telah bentuk, yaitu orangtua suami dan istri yang menjadi teladan yang dilihat oleh anak-anak, sikap perkataan dan perbuatan harus dapat dipertanggungjawabkan, orangtua yang memiliki kecintaan kepada anak-anak akan memperhatikan hubungan yang baik yang tidak menyebabkan perceraian yang
Keluarga yang tidak adanya komunikasi dan tidak saling mempercayai mengakibatkan jarak antara suami dan istri, persoalan terjadi karena timbulnya kecurigaan dan tidak saling mempercayai, pertengkaran dan keegoisan akan terjadi bahkan akan mengakibatkan tindak kekerasan yang berlebihan dan tidak dapat terkontrol yang terjadi hanya penyesalan.
Alkitab sangat mempertegas agar kelurga Kristen yang telah ditetapkan Tuhan untuk tidak melakukan peceraian yang dilarang oleh Allah yang telah mempersatukan pasangan rumah tangga antara suami dan istri yang telah ditetapkan Tuhan agar menjadi berkat bagi orang lain yang belum mengenal Kristus.
Pernah dikatakan bahwa Allah menyelamatkan segenap keluarga, yang menjadi dasar Alkitabiah, misalnya : Nuh yang membangun sebuah bahtera untuk keselamatan seisi rumah tangganya (Kejadian 7 : 1; Ibrani 11:7), kepala penjara di Filipi yang diselamatkan bersama seisi rumahnya (Kisah Para Rasul 16:31). Petunjuk untuk paskah-lambang agung keselamatan-kelepasan dalam perjanjian lama-menetapkan seekor anak domba untuk seisi rumah tangga (Keluaran 12:3)[2]. Keluarga yang mendengarkan tuntunan Tuhan menjadi berkat bagi orang lain terutama untuk keluarga sendiri, Tuhan sangat tidak menghendaki perceraian dalam keluarga, tentunya ketika perceraian terjadi keluarga akan mengalami kurangnya kesetiaan kepada sesama anggota tidak lagi saling memperhatikan kebutuhan
Orang yang tidak mengenal Kristus jika mendengar dan melihat kerukunan keluarga Kristen mereka dapat menerima Kristus dan ingin meneladani sikap keluarga Kristen yang penuh keharmonisan. Kepala penjara di Filipi seluruh anggota keluarga menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat, karena melihat ketaatan dan keberanian rasul Petrus yang di sertai Tuhan ketika berada di Penjara. Banyak terjadi perceraian dikeluarga Kristen yang disebabkan berbagai hal, saling mempersalahkan antara suami istri, mempertahankan pendapat dan keinginan yang menyebabkan perpecahan dalam keluarga, harus dihindari sikap yang mengakibatkan konflik.
Suami dan istri harus secara tetap menghindari bencana dari janji-janji yang tidak ditepati. Bahkan kegiatan-kegiatan bermanfaat dan menyenangkan menjadi kehancuran ketika mereka memakai sisa tenaga atau saat-saat luang yang tersisa hari itu[3]. Kekagalan keluarga kurangnya menggunakan waktu dengan Tuhan lebih menyenangkan anggota keluarga dengan kegiatan-kegiatan yang untuk memuaskan keinginan dan melupakan saat ibadah dengan keluarga, waktu terus berjalan jika digunakan dengan hal yang tidak bermanfaat bagi Tuhan. Keluarga akan mudah mengalami permasalahan dan tidak  terselesaikan karena tidak mengandalkan Roh Kudus yang menuntun hubungan dalam keluarga.
Keluarga ciptaan Allah “dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, di bangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu (Kej 2 : 22).  Allah menciptakan pendamping yang sepadan bagi manusia yaitu Hawa membawa kepada Adam, rumah tangga tidak terjadi tanpa rencana Allah, Ia yang mengetahui segala sesuatu menyediakan pendamping yang sepadan bagi setiap orang yang percaya, Allah memilih yang terbaik yang sesuai dengan kehendak-Nya ketika memberikan Istri kepada suami sebagai penolong, Perceraian terjadi ketika orang hanya ingin memuaskan kehendaknya tanpa mengerti maksud Tuhan yang menyediakan, pernikahan yang didasari sebuah paksaan tentunya dalam rumah tangga tidak akan memiliki kedamian dan kesejahtraan tidak berdasarkan kasih.
Orang Kristen tentunya berbeda dengan kepercayaan yang lain yang tidak melarang dengan perceraian dan mengijinkan untuk poligami, dan pernikahan yang sejenis terjadi dinegara-negara berkembang dan modern.  Alkitab dengan jelas tidak mengijinkan perceraian terjadi dalam keluarga Kristen, Tuhan memerintahkan untuk mengasihi keluarga seorang suami kepada istri dan anak-anak sebagai anugrah dari Tuhan untuk dijaga dan dipelihara kehidupannya dan menjadi saksi untuk memberitakan injil
Pada zaman nabi Musa ia mengajarkan untuk tidak menceraikan istrinya, tetapi dikarenakan kekerasan hati bangsa Israel Musa memberitahukan untuk memberikan ijin bercerai karena berzinah, istri yang melakukan perzinahan harus diceraikan oleh suami dan boleh menikah dengan perempuan yang lain, istri yang melakukan perinahan dengan orang lain dan menikah dengan orang tersebut, maka keduanya melakukan perzinahan, hal demikian yang dilarang oleh Tuhan, oleh dari itu pentingnya hidup dengan saling menerima antara yang satu dengan yang lain dan saling  mendukung dalam keluarga.
Tuhan Yesus sangat melarang dengan tegas tentang perceraian “Setiap suami yang menceraikan istrinya dan menikah dengan perempuan lain berzinah, dan laki-laki yang menikah dengan istri yang telah diceraikan oleh suaminya berzinah “ (Lukas 16 :18)[4]. Pernikahan bukan dipadang sebagai pertemuan yang sesaat Tuhan Yesus sangat dengan tegas menentang peraturan yang dilakukan orang Yahudi dengan percerian yang terjadi.
Menurut hukum Romawi dan Helenis pada waktu itu percerian boleh dilakukan pada prinsipnya oleh kedua belah pihak, baik oleh seorang suami maupunoleh seorang istri (semula bahkan ayahnya). Perceraian, sebagaimana pernikahan pada umumnya, setelah menceraikan dengan cara yang sederhana, suami akan mengusir istrinya keluar dari rumah dan tidak mendapat warisan. Kegiatan yang dilakukan dan tradisi yang salah sangat mendapat teguran dari Tuhan Yesus dan Alkitab hingga pada saat ini menjelaskan bagaimana agar tidak terjadinya perceraian dan tidak terjadi tindak kekerasan pada orang yang lemah.
Allah membenci dosa perceraian (Maleakhi 2 : 16). Namun, Allah mengasihi mereka yang diceraikan. Dia akan membalas dan memulihkannya. Perceraian adalah pelanggaran terhadap kesepakatan yang di dalamnya melibatkan Allah. Perceraian mempengaruhi benih Ilahi[5]. Setiap rumah tangga yang terjadi ada oleh karena kehendah Allah di dalamnya, ketika dua orang dipersatukan dalam pernikahan, Allah menjadi pihak ketiga dalam perjanjiann yang mereka perbuat, ketika dua orang telah dipersatukan menjadi satu karena ikatan pernikahan yang sah Tuhan menjadi pihak kedua, karena suami istri telah menjadi satu, janji yang telah di ikrarkan dihadapan pendeta tentunya juga dihadapan Tuhan yang menjadikan manusia sungguh amat baik, manusia diberikan pasangan yang sepadan untuk saling melengkapi.
Penceraian sangat dilarang oleh Allah karena dalam pernikahan dankeluarga tentunya akan mendapatkan anugrah dan kepercaya bagi yang memiliki anak, anak adalah titipan Tuhan untuk dirawat dan dijaga sebagai bentuk tanggungjawab keluarga kepada Tuhan, jika keluarga bercerai tentunya masa depan anak menjadi tidak terjaga, anak akan mendapat pengaruh lingkungan teman-teman dan orang yang tidak bertanggungjawab, terjadinya banyak tindak kekerasan kepada anak, karena kurang perhatian terhadap anak oleh keluarga, anak-anak melakukan tindakan criminal, orangtua akan sibuk dengan urusan pekerjaan sendiri-sendiri dan anak akan mencari perlindungan dari orang lain dan anak sangat membenci orang tua yang bercerai, anak akan mendapatkan ejekan dari teman-teman karena keluarga yang bermasalah, orangtua yang sering tidak ada kebersamaan dan keharmonisan menyababkan tempat untuk berkomunikasi bagi anak tidak ada.

Allah mempunyai Tujuan dalam setiap kejadian termasuk di dalamnya pernikahan yang terjadi, dalam perkawinan Kristiani, pasangan hidup itu harus dilihat sebagai milik Allah yang dipercayakan, istri kepada suami untuk dikasihi dan suami untuk istri dan untuk di hormati (Efesus 5 :33)[6]. Perceraian sangat dilarang oleh Allah, karena apa yang telah ada bagi manusia sungguh amat baik, suami dan istri ada karena Allah, ada tujuan dalam semua yang terjadi, suami harus mengasihi, karena istri tidak dapat melakukan sendiri untuk segala sesuatunya tanpa ada orang lain yang menopang, manusia diciptakan untuk menghormati dan menghargai orang lain peduli dengan orang lain untuk saling menghormati, apapun keadaan dan kekurangan suami sebagai istri penting untuk menghormati sesuai dengan Alkitab, pernikahan mempunyai tujuan untuk saling menopang dalam pelayanan.
Perjanjian lama menuliskan banyak kisah yang mengungkapkan antara suami dan istri saling melayani dan melengkapi, Abraham dan Sarah sebagai teladan ketaatan kepada Allah dan menjadi berkat bagi banyak bangsa, Allah mempunyai misi dalam setiap keluarga untuk menjadi berkat bagi orang lain termasuk keluarga yang tidak mengenal Kritus, keluarga yang memiliki komitmen untuk mejaga kehidupan yang selalu dengan kerukunan akan menunjukan keluarga yang takut kepada Tuhan
Allah mempercayakan kepada suami istri segala sesuatu yang Ia telah rencanakan, karena bumi dan segala isinya adalah milik Allah (Mazmur 24 :1). Dalam keluarga Allah memberikan berkat untuk dikelola dan digunakan memberkati orang lain yang harus dijaga, banyak terjadi perceraian yang menyebabkan pembunuhan karena pembagian harta benda antara suami dan istri mengenai siapa yang berhar atas harta dalam keluarga. Allah tidak menghendaki perceraian karena berakibat bukan hanya kepada keluarga antara suami dan istri, tetapi lebih luas dapat emngakibatkan anak-anak menerima dampak, anak tidak mengerti permasalahan yang terjadi, anak tidak sekolah karena tidak memiliki biaya, warisan yang dapat menyebabkan perpecahan antara keluarga suami dan keluarga istri, yang seharusnya harta yang menjadi titipan Tuhan untuk menjadi berkat bukan menyebabkan permasalahan karena perceraian yang terjadi dalam keluarga.
Dalam perjanjian lama dijelaskan ketika ketika Musa membawa keluar bangsa Israel menuju tanah Kanaan mertua Musa orang Median yaitu Yitro menolong Musa untuk mengarah, bagaimana ia yang harus memimpin bangsa yang sangat banyak kurang lebih dua juta orang, teladan dari seorang bapak yang menasehati anaknya, Musa tidak meninggalkan keluarga, tetapi bagaimana ia menunjukan dan memiliki tanggung jawab kepada keluarga, Musa menghargai panggilan Tuhan yang diberikan dan selalu taat, seorang Kristen yang baik harus memiliki tanggungjawab kepada keluarga, tidak menceraikan begitu saja kepada istri ketika mementingkan pelayanan, tetapi Tuhan berkata kasihilah istrimu, menunjukan perintah yang tidak boleh dilanggar. Pentingnya dalam keluarga seorang yang member arahan kepada keluarga seperti yang dilakukan oleh mertua Musa.

PASAL 3
KESIMPULAN

      Percerian tidak akan menyelesaikan masalah ketika orang Kristen sudah merasa tidak bertahan dalam keluarga yang mengalami konflik dan merasa tidak ada jalan keluar, soerang Kriten yang seharus menjadi teladan dalam menghadapi konflik dalam rumah tangga dan menaruh harapan kepada Tuhan Yesus.
Perceraian hanya akan memberikan dampak ketika keluarga mengambil keputusan tidak hidup dalam kebersamaan, anak-anak menjadi akibat dari perceraian, hubungan antara keluarga suami dan istri akan tidak bersahabat, harta dalam perceraian sering menimbulkan permasalahan.
Tuhan sangat tidak menghendaki adanya perceraian yang dilakukan manusia, pernikahan terjadi karena Tuhan yang bekerja dalam setiap hubungan antara suami dan istri yang telah dipersatukan Tuhan, dalam keluarga ada rencaya yang telah Tuhan tetapkan untuk dilakukan bukan untuk digagalkan.
Tuhan menghendaki adanya hubungan dengan Tuhan agar tidak adanya konflik yang terjadi dalam rumah tangga Kriten yang seharusnya menjadi teladan bagi orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, keluarga yang takut akan Tuhan tentunya keluarga yang menjadi berkat pelalui perkataan dan perbuatan yang berkenan kepada Allah yang membentuk keluarga sejak zaman dahulu kala.
     
        
           
DAFTAR PUSTAKA

Christenson, Larry, Keluarga Kristen, Semarang : Yayasan Persekutuan Betania, 1970

Dobson, Dr. James, Memantapkan Kehidupan Keluarga, Pen. C. Th. Enni Sasanti, S.P., Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 1995

Daugherty, Billy Joe, Pernikahan yang kokoh, Pen. Rosa Evaquarta, Jakarta : Metanoia Publishing, 2001

Homrighausen, Dr.E.G. dan Dr. I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2004

Kussoy,  Drs. J., Menuju kebahagiaan Kristiani dalam perkawinan, Malang : Yayasan Gandum Mas, 2001

Schafer, Ruth dan Frehia Aprilyn Ross, Bercerai Boleh atau tidak, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2012




             
           



           






           

   
               
           
           
                    
           

           
             






PERMASALAHAN GEREJA KOTA BESAR




PASAL I
PENDAHULAN
      Gereja lembaga yang di bentuk oleh Allah dan menjadi alat untuk memberitakan firman Allah yang benar, untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, gereja memiliki pengaruh dalam pengabaran injil dari zaman para rasul hingga gereja mula-mula terjadi, banyak orang mengenal Kristus melalui gereja, tetapi seringkali gereja mengalami permasalahan baik dalam gereja sendiri maupun pihak dari luar gereja.
Makalah ini akan membahas permasalahan yang sering terjadi dalam gereja yang menyebabkan orang tidak lagi datang ke gereja, dan masalah yang terjadi dalam gereja yang sering mendapat pengaruh dari orang yang tidak menyukai adanya Gereja sebagai tempat untuk memberitakan injil Kristus.
Alkitab menjelaskan untuk pentingnya menjalin kerukunan seperti yang dilakukan kehidupan para jemaat mula-mula, pengaruh sangat luas bagi perkembangan gereja jika terjadi konflik, untuk menghindari konflik akan dijelaskan dalam makalah ini, agar terjalin kehidupan gereja yang menyenangkan hati Tuhan

PASAL 2
PERMASALAHAN GEREJA KOTA BESAR
Gereja merupakan untuk mewujudkan ajaran Kristus yang telah dikatakan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke Sorga untuk memberitakaan injil-Nya yang diberikan kepada  para murid hingga ke ujung bumi salah satu fungsi gereja untuk menginjili, gereja bukan menjadi milik salah satu orang, pendeta dan orang-orang yang memiliki pengaruh dalam gereja. Rasul Paulus menyebutkan gereja sebagai Tubuh Kristus dan jemaat sebagai anggota tubuh
Gereja dalam bahasa Yunani ekklesia berarti jenis kumpulan, gereja Kristus yang nyata adalah suatu jemaat orang-orang yang setia (yakni orang-orang yang percaya), di mana sabda Allah yang murni diajarkan. Dan sakramen-sakramen yang dijalankan sesuai dengan aturan Kristus tentang segala sesuatu diharuskan pada orang-orang yang sama[1]. Gereja bukan hanya sekedar bangunan yang kelihatan megah, tetapi lebih kepada jemaat, tetapi sekarang ini menganggap bahwa gereja adalah bangunan, Alkitab mengatakan gereja orang-orang yang meninggalkan kehidupan lama yang gelap karena dosa dan menjadi dengan orang yang bergabung membentuk persekutuan untuk melayani Tuhan dengan ajaran kebenaran yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Gereja berbeda dengan pemerintahan karena memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, tidak dapat disamakana gereja dengan pemerintahan memiliki fungsi yang berbeda untuk gereja adalah Allah yang menghendaki dengan tujuan untuk memberitakan firman, kesalahan jika segala aturan yang digunakan oleh organisasi pemerintahan akan diterapkan dalam gereja, gereja pada abad pertengahan mengalami kemunduran dikarenakan Paus pemimpin agama memiliki pengaruh yang kuat dalam agama Roma Katolik mempunyai jabatan yang digunakan untuk mengabungkan dengan politik sehingga terjadi permasalahan dalam gereja dan menyebabkan perpecahan dalam gereja.
Permasalahan dari dalam gereja
Gereja yang mempunyai tujuan hanya untuk Kristus harus mutlak di miliki oleh semua gereja, Kristus sebagai kepala gereja yang memanggil umat-Nya untuk menjadi murid-murid-Nya yang setia yang terjadi tidak adanya kesatuan dalam gereja adanya perpecahan dan kelompok-kelompok dalam gereja yang menyebabkan injil terhambat oleh permasalahan yang terjadi antar jemaat.
Jika gereja-gereja yang lebih tua di daerah itu memiliki anggota-anggota yang belum lahir baru yang menghidupi cara hidup dunia dan kebiasaan amoral, maka akan menjadi sukar untuk orang-orang yang percaya baru menyakinkan orang-orang yang terhilang bahwa iman kekristenan adalah kudus dan sangup untuk menebus kehidupan mereka[2]. Gereja harus menjadi teladan untuk orang lain terlebih orang yang belum mengenal Yesus Kristus, jika orang yang percaya melakukan kejahatan dan di dengar serta dilihat oleh orang yang tidak mengenal gereja dan Tuhan Yesus menjadi juruselamat pribadi pastinya akan menolak sikap orang Kristen, untuk itu gereja harus membina setiap orang yang telah aktif ke gereja supaya menjadi saksi Kristus, jika masalah dari dalam gereja sendiri tidak dapat diatasi untuk orang mengenal kebenaran, maka sulit injil  dapat disampaikan bagi orang lain.
Permasalahan dari luar Gereja
      Jemaat mula-mula mendapat tantangan ketika menjadi pengikut Kristus. Oleh karena untuk meredam desas-desus itu kaisar Nero menjatuhkan tuduhan palsu bahwa yang membakar kota Roma adalah orang Kristen, sehingga orang Kristen di aniaya dan dibunuh dengan kejam oleh Kaisar Nero[3]. Gereja yang mula-mula terbentuk di Antiokhia disanalah pertama kali pengikut Kristus disebut Kristen dan mulai mendapatkan tempat di dunia, tetapi banyak hambatan dari orang Yahudi yang menganggap bidat yang sesat dan mendapat perlawanan, tetapi kekristenan berkembang ke Roma, perlawanan kaisar Nero menyiksa dengan kejam kebencian dengan orang-orang yang tidak mau menyembah kepada kaisar dan dewa-dewa yang disembah orang Yunani, orang Kristen hanya menyembah kepada Yesus Kristus.
Gereja mendapat tantangan dari jemaat mula-mula hingga zaman sekarang tantangan selalu datang kepada jemaat Tuhan yang percaya, gereja mengalami teror dan perijinan pendirian yang sulit mengakibatkan gereja terancam keberadaannya gereja yang terus mengalami ancaman, banyak organisasi yang tidak menyukai dengan kekristenan. Pelayan Tuhan mendapatkan penganiayan dan penginjilan yang dihambat. Tuhan Yesus mengajarkan akan munculnya nabi-nabi palsu yang mengatasnamakan nama-Nya sehinga Ia menasehatkan untuk selalu waspada dengan ajaran sesat permasalahan yang dihadapi gereja saat ini juga terjadi pengajaran yang menentang kebenaran Alkitab, tidak mengakui keilahian Tuhan Yesus, tugas gereja untuk memperlengkapi pengetahuan terhadap ajaran yang sesat tidak sesuai dengan Alkitab agar jemaat tetap berdiri kokoh dalam kebenaran Firman Tuhan.

   Pada beberapa dasawarsa ini gereja berhadapan dengan paham atau ajaran, khususnya di bidang keagamaan, yang dikemas dan disajikan dengan sangat menarik, yang secara terus terang disebut/dikemukakan sebagai ajaran/aliran tertentu, atau yang dibungkus dengan paket lain, misalnya paket hiburan, pelatihan, sering tidak sadar orang sedang menikmati paham atau ajaran yang tidak keristiani[4]. Gereja menghadapi ajaran yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang tertulis dalam Alkitab sebagai firman Allah, terkadang orang yang sudah tidak sadar dengan ajaran yang baik dan benar dengan ajaran yang telah disalahgunakan, karena banyak kegiatan yang diberikan menyerupai kebenaran yang diajarkan Alkitab sehingga banyak orang tertarik yang sebenarnya akan menyesatkan keluar dari kebenaran Tuhan, gereja harus memberikan pelatihan dan pembimbingan yang benar kepada jemaat agat tidak menjadi pengikut ajaran yang menyesatkan.
Gereja harus memiliki kesatuan, jadi kesatuan itu sudah ada apabila seseorang telah mengalami hidup baru. Hal ini sudah dilakukan oleh Roh Kudus lantaran iman[5]. Gereja memiliki persoalan yang terkadang tidak mudah dalam penyelesaiannya, tetapi ketika ada persatuan antara jemaat, antara gereja maka beban yang dirasakan akan menjadi ringan karena uda kesehatian dalam perkataan dan perbuatan, permasalahan yang dihadapi gereja bukan hanya menjadi beban gereja, denominasi tertentu, gereja untuk membentuk satu kesatuan mengahadapai permasalahan.



PASAL 3
KESIMPULAN
Gereja yang telah berkembang sejak jaman perjanjian baru mendapatkan tantangan dari setiap orang yang tidak mempercayai Tuhan Yesus, permasalahan yang terjadi gereja di kota besar sebagian permasalahan yang datangnya dari dalam gereja itu sendiri, pentingnya kesatuan antara jemaat dan pemimpin dengan jemaat yang ada dalam gereja, sikap perbuatan dan tindakan untuk menunjukan sebagai orang yang telah di panggil untuk menjadi saksinya.
Pentingnya saling memperhatikan dan menopang dalam menghadapi persoalan antara gereja-gereja dan denominasi yang ada agar terjalin kesatuan tidak saling menjatuhkan antara gereja, dengan banyaknya ajaran yang selalu menyesatkan umat, gereja harus menjadi pembimbing dan pelindungan dengan mengajarkan kebenaran.            
Gereja akan menjadi saksi ketika kehidupan pengikut Kristus menunjukan sikap yang benar dihadapan orang yang tidak mengenal Kritus, merupakan dari wujud gereja mengasihi orang lain, mehindarkan permasalahan dari orang yang tidak menyukai gereja, karena gereja menunjukan kebenaran.

DAFTAR PUSTAKA

Griffiths, Michael, Gereja dan Panggilannya dewasa ini, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1989

Garrison, David, Penanaman dan Pengembangan Gereja, Jakarta : YWAM Publishing Indonesia, 2002

Tenney, Merrill C., Survei perjanjian Baru, Malang : Yayasan Gandum Mas, 2000

Aritonang, Pdt. Dr. Jan S., Belajar memahami sejarah di tengah Realitas, Bandung : Jurnal Info Media, 2008

Marantika,Pdt. Dr. Chris, Gereja dalam pendakian puncak sejarah dunia, Yogyakarta : Yayasan ANDI,
        













[

Rabu, 11 Desember 2013

KESAKSIAN HIDUP DALAM KEBENARAN


 PENDAHULUAN
            Setiap orang tentunya telah menerima amanat agung dari Tuhan Yesus untuk menjadi saksi bagi dunia dengan melakukan yang benar dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus yang telah memberikan teladan selama berada didunia untuk menebus umat yang bedosa dengan kematian-Nya.
             Dalam makalah ini akan membahas kesaksian hidup dalam kebenaran pentingnya tujuan bersaksi sebagai orang yang telah diselamat yang memiliki tanggungjawab untuk memberitakan kepada semua orang, kepada siapa saja harus bersaksi juga akan dijelaskan karena Tuhan Yesus datang   bukan untuk satu golongan tetapi untuk semua yang mau menerima keselamatan.
Permasalahan yang terjadi ketika bersaksi membutuhkan metode yang digunakan dalam bersaksi agar dapat menjangkau orang dengan baik, pendekatan yang baik akan mudah diterima dalam menyampaikan kesaksian, karena Tuhan Yesus menggunakan berbagai macam metode dalam menyampaikan kesaksia, setiap pribadi mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain, agar orang percaya menjadi terang yang memancarkan sinar yang dapat dilihat orang sesuai amanat angung Tuhan Yesus.

PASAL I
KESAKSIAN HIDUP DALAM KEBENARAN
Pengertian bersaksi
            Bagaimana Alkitab mendefenisikan tentang bersaksi, pada saat Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga memperintahkan kepada semua murid untuk bersaksi (Kis 1: 8) bersaksi dari kata saksi adalah sidang pengadilan.  bersaksi berarti memberikan kesaksian tentang Tuhan Yesus, bersaksi berarti menunjukan sikap yang menjadi satu antara apa yang dikatakan sesuai dengan perbuatan setiap orang yang menyampaikan kesaksian[1]. Para murid telah menunjukan kesaksian bukan hanya dengan perkatan perbuatan dan pengorbana diberikan untuk kemajuan injil membuktikan bahwa kebenaran harus disampaikan apapun tidak dapat menghalangi kemajuan injil hidup kebenaran harus dinyatakan.
Tujuan bersaksi
            Bersaksi harus memiliki tujuan yang jelas agar mengerti langkah yang harus diambil, sebelum bersaksi kepada orang lain perlunya keinsafan diri sendiri karena semua orang berdosa agar menjadi teladan bagi orang lain ketika memberitakan kabar keselamatan Tuhan Yesus Kristus[2]. Setiap orang membutuhkan keselamatan dengan pengakuan bahwa dosa yang membuat setiap orang gagal untuk bersaksi untuk menjadi teladan bagi orang lain, agar orang dapat menerima kesaksian maka harus menjadi teladan, orang lain akan melihat apakan perkataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan, melalui kehidupan yang benar orang dapat mengenal Kristus oleh apa yang dilihat sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus, tidak ada jalan keselamatan yang diberikan hanya melalui Tuhan Yesus Kristus.

Kepada siapa saja harus bersaksi
            Tuhan Yesus mengajarkan untuk pergi bersaksi kepada seluruh bangsa, menunjukan perintah untuk tidak menggolongkan kepada siapa harus bersaksi suku, bahasa dan budaya tidak menjadi batasan dalam bersaksi, bersaksi kepada orang yang masih belum percaya kepada Tuhan Yesus, yang masih sulit menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, orang yang memiliki kerinduan dengan kabar keselamatan sangat penting untuk diberitakan, bersaksi kepada orang yang memiliki permasalahan untuk memberikan kekuatan. Allah menghendaki semua orang yang ada di dunia diselamatkan[3]. Banyak orang yang menolak injil dan tidak mau mendengarkan, menolak, menganiaya orang yang bersaksi mengabarkan injil, tetapi Allah mengasihi orang-orang yang berdosa agar bertobat menuju keselamatan, besaksi kepada teman dekat, keluarga dan saudara sangat penting mulai dengan orang yang ada disekeliling, yang mudah di jangkau untuk bersaksi, setiap jiwa sangat berharga bagi Tuhan walaupun orang memandang orang lain yang lemah, berkekurangan dan tidak ada yang perduli, tetapi Allah memperdulikan bahkan menebus dengan darah yang mahal.
Metode yang digunakan dalam bersaksi
            Metode adalah media, semata-mata merupakan sarana untuk mencapai tujuannya. Menggunakan sarana yang tepat dan benar akan menghasilkan tujuan yang benar.  Ketika akan bersaksi membutuhkan perencanaan yang tepat kepada orang yang akan dijangkau, setiap orang memiliki karakter dan pandangan yang berbeda, sebagai orang yang akan bersaksi harus menunjukan sikap yang baik tentunya kepada semua orang, tetapi kepada setiap orang dan usia yang berbeda perlu bersaksi dengancara dan langkah-langkah yang berbeda, seorang yang akan bersaksi juga harus mengerti dan memahami lingkungan yang akan dijangkau dalam bersaksi, langkah yang harus dilakukan seorang yang akan memberitakan kesaksian harus siap ketika akan bersaksi, dimanapun dan kapanpun agar hidup bermakna bagi orang lain dengan kehadiran saksi-saksi Yesus Kristus
            Rahasia keberhasilan Paulus yang terbesar dalam pekerjaan, pelayanan  dan pengaruhnya atas gereja dan dunia karena dalam pelayanannya ia lebih banyak berdoa dari pada orang lain[4]. Rasul paulus murid dari Tuhan Yesus Kristus yang selama di dunia juga memberikan teladan tentang pentingnya berdoa, keberhasilan jika bersaksi penting untuk melakukan doa meminta petunjuk dan kekuatan kepada Allah agar mendapat tuntunan dan di jauhkan dari kuasa yang tidak senang jika seseorang bersaksi, doa membuktikan iman dan kepercayaan kepada Allah yang memberikan perlindungan dan pertolongan, tanpa berdoa kesaksian akan menjadi tidak tidak berhasil karena mengandalkan kekuatan sendiri .
            Ketaatan merupakan menadakan kehidupan yang telah dipimpin oleh Tuhan, ketaatan bukan hanya mengatakan setuju dengan mulut saja, melainkan melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang diperintahkan Allah Bapa[5]. Hidup yang benar berarti memiliki ketaatan yang lebih dari orang lain, ketaatan dalam membaca firman Tuhan, saat teduh, membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan dan penginjilan mejadi bagian kesaksian hidup yang benar, yang menunjukan orang yang telah ditebus.
            Hidup berani berkorban untuk orang lain ketika melihat orang yang tidak mampu dan mengalami kesusahan dengan apa yang dimiliki dapat menjadi kesaksian bahwa Tuhan Yesus menolong orang yang kesusahan dapat menjangkau orang yang belum mengenal Yesus sebagai juruselamat.


PASAL II
KESIMPULAN
            Tuhan Yesus menghendaki semua umatnya menjadi saksi melalui kehidupan yang benar sikap perkataan dan perbuatan yang mencerminkan umat Tuhan yang telah ditebus. Kekristen bukan hanya sekedar agama yang biasa-biasa, tetapi harus berbeda dengan agama yang lain, karena orang Kristen telah belajar tentang kebenaan yang teral hidup baru melalui tuntunan Roh Kudus dapat menjadi saksi yang benar.
            Bersaksi tidak mudah membutuhkan keiklasan dan mau berkorban bagi sesama untuk menjadi teladan yang nyata, untuk menunjukan sikap kepada semua orang agar orang melihat kehidupan yang benar anak-anak Tuhan, Hidup benar bukan karena ingin mendapatkan pujian dan kedudukan kekayaan dari manusia, tetapi Tuhan yang menilai apa yang dilakukan.
            Dalam keseharian akan dilihat orang lain dimanapun dan kapanpun sebagai hamba Tuhan pastinya akan mendapat nilai yang baik ketika hidup yang dikehendaki oleh Tuhan, jika tidak orang akan menilai kesaksian hidup yang dilakukan dengan kebohongan, sebagai saksi Kristus dengan hidup yang dijalani harus menunjukan sikap yang diajarkan Kristus agar nama-Nya dipermuliakan oleh tindakan orang yang percaya kehidupan berguna bagi orang lain terlebih Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

1.   Metzger, Will, TELL THE TRUTH, diterjemahkan oleh. Lana Asali Siharta, Surabaya : momentum cristian    Literature, 2005

2.  Heath, W. Stanley, Penginjilan dan pelayanan pribadi, Surabaya : Yakin Jl. Genteng besar,   1985

3.  McGrath, Alister, bersaksi tanpa kehilangan tema, diterjemahkan oleh. Doreen Widjana, Bandung : Lemabaga Literatur baptis, 1998

4.  Kristianto, Drs. Paulus Lilik, M.Si.,Th.M, Prinsip dan praktek pendidikan agama Kristen, Yogyakarta :  Penerbit buku dan majalah rohani, 2008

5.  Smith, Steve dan Ying Kai, Bangkit Kembali, diterjemahkan oleh. Charles Townsend, Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2011






[1]

Senin, 09 Desember 2013

PEKERJAAN SETAN MASA KINI


PENDAHULAN
            Pada zaman yang semakin mengalami kemajuan dan banyaknya pengetahuan dalam ilmu pengetahuan mengakibatkan banyak orang meninggalkan Alkitab dan tidak mempercayai kuasa Allah untuk melawan kuasa jahat.
            Dalam makalah ini akan membahas tentang pekerjaan setan masa kini yang dilakukan setan untuk mempengaruhi kehidupan manusia yang menentang Allah, agar setiap orang mengetahui pekerjaan setan yang dilakukan pada masa lampau sampai sekarang setan masih bekerja melalui makalah ini akan memberikan keterangan dan menjadi pelajaran yang berguna bagi setiap pemabaca.
            Kuasa setan sering dianggap sebagai mitos oleh sebagian orang yang tidak percaya adanya setan dan menjadikan setan sebagai pelindung untuk mendapatkan kekayaan, kesuksesan dan kehormatan, bagi sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan dengan tidak mengandalkan Tuhan, tujuan setan didalam dunia juga akan dijelaskan dalam makalah ini supaya pembaca dapat memahami.
                       
           


PASA II
PEKERJAAN SETAN MASA KINI
            Setan mahkluk ciptaan yang sulit di pahami bagi orang yang tidak mempercainya pekerjaan setan yang melawan Allah, setan berasal dari malaikat-malaikat yang pada awal penciptaan baik oleh Allah tetapi memberontak dan melawan kehendak Allah. setan berasal dari kata Ibrani satan berarti musuh atau lawan[1]. Pekerjaan setan yang dilakukan masa kini dan akan terus dilakukan hingga kedatangan Tuhan Yesus kali kedua, ia mencobai manusia melalui keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2 :16), setan mengetahui akan kelemahan manusia, Adam dan Hawa yang tidak taat kepada Allah oleh pengaruh setan untuk membuat manusia jatuh kedalam dosa dengan menawarkan keinginan dunia dengan menggunakan berbagai cara yang membuat manusia meninggalkan Allah, manusia yang mendapat pengaruh untuk mengikuti kehendak setan.
            Roh-roh itulah yang menghalangi pemberitaan Injil Kristus, tetapi bilamana mereka tetap menolak injil, hal itu disebabkan karena mereka tetap mempertahankan pikiran mereka yang terpengaruh oleh Iblis[2]. Banyak orang percaya sudah tidak lagi mengikut jalan Tuhan yang benar karena pengaruh yang dilakukan setan untuk menolak injil Kristus, Ketika Tuhan Yesus memberikan perumpamaan benih yang di tabor jatuh di jalan dan dimakan oleh burung, hal itu menggambarkan Firman yang diambil oleh setan supaya orang tidak mempercayai kebenaran Firman Tuhan.
            Pada Zaman ini orang menolak kebenaran Injil mencari kesalahan dari pada Alkitab untuk diperdebatkan dan mengajak orang lain agar tidak mempercayai kebenaran injil, inilah yang dilakukan oleh setan kepada orang percaya agar menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
            Setan dengan jelas berada di belakang semua bentuk penganiayaan dan usaha-usaha untuk mencegah agar kabar tentang Yesus Kristus tidak menembus hati orang-orang, tujuan utamanya adalah mencegah Injil[3]. Dari zaman Tuhan Yesus hingga kini orang-orang Kristen mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak menyukai injil. setan yang mempenaruhi pikiran untuk mencegah orang mengenal Kristus, Yudas yang telah dirasuki setan dengan menjual Tuhan Yesus untuk disalibkan, para Rasul mengalami penganiayaan demi perluasan Injil dengan mengalami kematian sebagai martir, jemaat mula-mula juga mengalami penganiayaan dari kepercayaan yang menentang ajaran Kristus, pada zaman ini umat Kristen mengalami berbagai penganiayaan dari orang-orang yang tidak menginginkan kemajuan injil, gereja ditentang, dibakar, dipersulit dalam perijinan pendirian bangunan, dan di teror oleh orang yang tidak menginginkan agama Kristen berkembang, di Negara-negara yang mayoritas beragama non Kristen menganiaya umat Kristen, orang menganiaya setiap orang yang percaya dengan Tuhan Yesus dengan kejam dan mengatas namakan Tuhan, pemerintah yang tidak memihak Agama yang minoritas turut menghukum dan menentang ajaran kekristenan cara setan untuk menghambat kemajuan Injil Kristus.
            Setan selalu memberontak kepada Allah menghancurkan karyaNya, berusaha membutakan dan menyesatkan bahkan juga orang-orang pilihan, dan mendorong orang berdosa kedalam kejahatan mereka[4]. Banyak kejahatan yang terjadi bahkan sampai sekarang manusia tidak berhenti melakukan kejahatan, orangtua bahkan tega membunuh anaknya sendiri, anak membunuh orangtua betapa kejamnya, setan sangat senang dengan semakin banyak orang yang melakukan kejahatan, orang mementingkan dirisendiri tanpa memikirkan orang lain yang mengalami kesusahan dan tidak memperdulikan oranglain, yang melakukan korupsi tanpa memikirkan rakyat, tidak adanya keadilan bagi orang yang tertindas, orang yang telah mengenal Kristus dan menjadi muridnya meninggalkan karena untuk kepentingan pribadi, ingin mendapatkan harta meninggalkan ajaran kebenaran demi keuntungan pribadi sendiri.
            Setan mempengaruhi manusia dengan ajaran-ajaran sesat, mereka menyesatkan dengan ajaran mempercayai ramalan manusia,mempersembahkan korban kepada setan, percaya kepada orang-orang mati menggunakan sihir, semua perbuatan ini merupakan ajaran setan yang dilakukan oleh manusia[5]. Di zaman sekarang yang modern masih terdapat kepercayaan yang mempercai ramalan dan lebih tertarik dengan ramalan manusia dari pada untuk datang ke gereja meminta petunjuk Tuhan dengan berdoa, kepercayaan adat masih ada hingga sekarang ini memberikan persembahan kepada arwah-arwah leluhur dan menggunakan kekuatan sihir, setan sangat mempengaruhi kehidupan manusia dengan bebagai cara lewat media manusia sebagai alat untuk manusia tidak mengandalkan kekuatan Tuhan. 
              Setan mempengruhi pikiran manusia untuk tidak memikirakan hal yang baik, sehingga melupakan kuasa Tuhan untuk menghadapi persoalan kehidupan, untuk menyelesaikan persoalan menggunakan kuasa setan, hingga saat ini masih diperatekan orang-orang yang mencari kuntungan menggunakan kuasa setan.

PASAL III
KESIMPULAN
            Pentingnya sebagai orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mengambil sikap untuk tidak melakukan kehendak setan yang menyesatkan orang percaya yang sampai saat ini masih terus melakukan.
            Pekerjaan-pekerjaan yang setan lakukan masih tetap ada dan sebagai orang percaya harus terus mempertahankan iman kepada kebenaran Injil, walaupun mengalami tantangan yang dilakukan orang yang dipengaruhi kuasa setan, pentingnya menjalin hubungan dengan Tuhan setiap waktu untuk melawan kuasa setan.
            Saling menguatkan antara orang percaya sangat penting untuk tidak melakukah keinginan yang menentang Tuhan dan memberikan motifasi yang baik, persekutuan harus terus diadakan untuk meninggalkan hal-hal yang jahat.
            Dengan kuasa yang diberikan oleh Tuhan Yesus melalui pertolongan dari Roh Kudus maka kuasa setan dapat dikalahkan, karena kuasa Allah lebih besar dari pada kuasa setan.

DAFTAR PUSTAKA
1.   Ryrie , Dr. Charles C, TEOLOGI DASAR 1, Yogyakarta : buku dan majalah rohani, 1991

2       Subekti , Pdt. Ir. Timotius, Peperangan Rohani, Jakarta : Metanoia Publishing, 2004

3      Wagner , C. Peter, Roh-roh Teritorial, Pen. Drs. Josep T dan Daniel S.E.P. Simomora, Jakarta : Yayasan Pekabaran Injil, 1994

4      Berkhof , Louis, Teologi Sistematika, Pen. Yudha Thianto, Jakarta : Lembaga Reformed Injili, 1993

5      Thiessen , Henry C. dan Vernon D. Doerksen, Teologi Sistematika, Malang : Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1992