SETUJUKAH SAUDARA BILA SEORANG
HAMBA TUHAN KEDAPATAN BERZINAH
HARUS MELETAKAN JABATANNYA ?
BAB I
PENDAHULUAN
Hamba
Tuhan umat pilihan Allah yang telah diberikan tugas khusus untuk
memimpin setiap orang percaya harus menunjukan kepribadian yang baik
untuk dilihat dan menjadi teladan setiap orang yang dilayani.
Dalam
makalah ini akan membahas pentingnya hidup dalam kekudusan seorang
hamba Tuhan yang mencerminkan karakter kristus dan bagaimana menjaga
setiap karakter
memiliki kasih kepada sesama terlebih kepada Tuhan, dengan menunjukan
bukan hanya lewat berkhobah didalam mimbar tetapi perbuatan yang
terpenting harus ditunjukan sebagai teladan untuk menunjukan terang
dan garam kepada seluruh jemaat Gereja.
Penulis
akan membahas bagaimana seorang hamba Tuhan dan menerapkan Hukum
Tuhan yang ketujuh “Jangan berzinah”, dan tindakan yang harus
diberikan jika hamba Tuhan telah kedapatan berzinah, apa yang
seharusnya tindakan yang diberikan untuk kepantingan gereja dan hamba
Tuhan yang telah melakukan dosa perzinahan.
BAB II
SETUJUKAH SAUDARA BILA SEORANG
HAMBA TUHAN KEDAPATAN BERZINAH
HARUS MELETAKAN JABATANNYA ?
Tuhan
menciptakan manusia untuk saling mengasihi menjaga hubungan baik,
hamba Tuhan diberikan tugas khusus dalam penggembalaan untuk
memberitakan Injil keselamatan Kristus dan mendapat pendidikan yang
lebih baik dari kaum awam di Gereja dan jemaat mengetahui kerohnian
seorang hamba Tuhan pentingnya teladan yang baik untuk dilakukan
seorang hamba Tuhan agar membawa umat hidup dalam keharmonisan,
teladan melalui perkataa dan perbuatan harus nyata, hamba Tuhan yang
selalu dekt dengan Tuhan mengenal apa yang baik dan berkenan dimata
Tuhan dan apa yang tidak dikehendaki yang jahat dimata Tuhan,
jikahamba Tuhan dalam kesehariannya mengatakan kepada gereja jemaat
dan umat Tuhan yang lain dengan mengatakan hukum yang telah diberikan
Allah kepada Nabi Musa dan umat Israel dan umat manusia hukum ketujuh
jangan bezinah Tuhan melindungi perkawinan terhadap ketidak setiaan
yang menghebat
Seorang
hamba Tuhan harus meneladani Yesus, Ia berkata “ setiap orang harus
menjadi garam yang mempenyaruhi lingkungan, jika garam itu menjadi
tawar tidak ada gunanya selain di injak orang (Mat 5 : 13)1,
hamba Tuhan besar pengaruhnya di dalam lingkungan Gereja berjemaat
memiliki sikab yang baik, pengambilan keputusan yang direncanakan dan
mengetahui resiko tindakan sangat penting
agar
seorang hamba Tuhan memiliki pengaruh yang positif dan dihormati
setiap jemaat, jika hamba Tuhan tidak memberikan pengaruh yang baik
dan tidak dapat menjadi teladan dengan melakukan dosa perzinahan akan
mengakibatkan penerimaan hamba Tuhan akan menjadi menurun, jemaat
tidak merasakan adanya kuasa Tuhan gereja menjadi perpecahan, akibat
dosa yang dilakukan hamba Tuhan.
Hamba
Tuhan yang tidak memberikan dampak hanya akan seperti garam yang
tidak memiliki rasa hanya tawar, sudak tidak ada gunanya lagi selain
di injak orang, akibat dosa dapat digantikan dengan orang lain yang
mencerminkan Kristus menjadi garam dan terang bagi gereja dan umat
Tuhan akan memulihkan keadaan Gereja menjadi lebih setabil. Jemaat
akan bertumbuh kerohaniannya, karena jemaat menerima pengaruh yang
baik dari hamba Tuhan yang memilikipengaruh lingkungan yang baik.
Seorang
hamba Tuhan yang telah memiliki pedoman dalam hidupnya sebelum
melakukan tindakan harus terlebih dahulu tahu akibat perbuatannya
terhadap sesama terlebih kepada Allah. Firman Allah cukup jelas
dengan hukumNya. Dapat membaca sepuluh hukum Tuhan atau Khotbah di
Bukit. Alkitab penuh dengan peraturan-peraturan, “Kasihilah Tuhan,
Allah-mu dengan segenap hatimu, kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri”(Markus 12 : 30-31)2,
dari bangsa Israel keluar dari tanah Mesir Tuhan telah menetapkan
sepuluh hukum, hukum yang pertama hingga keempat perintah untuk
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, hukum yang kelima hingga
kesepuluh untuk mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri yang
telah ditetapkan oleh Tuhan Yesus menjadi hukum yang utama dan
terutama untuk dijalankan terlebih seorang hamba Tuhan, jika seorang
hamba Tuhan melakukan perzinahan, dosa yang diakibatkan ia akan
merusak dirinya sendiri terlebih orang lain yang menerima dampak
perbuatannya. Ia tidak memcerminkan mengasihi sesama manusia
bagaimana hamba Tuhan dapat mengasihi Tuhan dengan kesungguhan hati
jika ia merusak ciptaan Tuhan yang Tuhan telah ciptakan menurut
gambar alah yang utuh, ia tidak mencerminkan mengasihi diri sendiri
dan mengasihi sesama manusia.
Hamba
Tuhan harus menunjukan kasih yang nyata bukan hanya perkataan di
mimbar tetapi perbuatan, menunjukan kasih kepada orang lain bukan
mengasihi untuk memuaskan jemaat dan ingin mendapatkan kehormatan
kepada jemaat, Tuhan telah berkata Allah terlebih dahulu telah
mengasihi umat manusia dengan pengorbanan Tuhan Yesus, untuk
menunjukan hasih kita kepada Allah, maka kita wajib saling mengasihi
sesama umat manusia (Yohanes 4 : 11), jika seorang hamba Tuhan
mengerti dan melakukan hukum Tuhan untuk tidak melakukan perzinahan,
maka ia sudah mengasihi sesama terlebih Allah yang telah mengampuni
dosa umat manusia, jika hamba Tuhan melakukan perzinahan, maka ia
tidak mengashi Allah dan belum bertobat dari kehidupan yang lama,
masih menginginkan memuaskan hawa nafsunya, harus menunjukan
pertobatan agar dapat diterima oleh jemaat terlebih pengakuan dengan
sungguh-sungguh kepada Tuhan agar, kehidupan hamba Tuhan yang telah
melakukan perzinahan dipulihkan dari dosa dan pelayanannya dapat
menghasilkan buah yang menghasilkan dengan baik.
Semua
orang telah melakukan dosa perzinahan, bukan hanya hamba Tuhan,
karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemualiaan
Allah, Tuhan Yesus menegaskan sewaktu Dia menerapkan hukum yang
ketujuh “ Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya “
(Matius 5 : 28). orang-orang lain meunjukan larangan percabulan (1
Kor 6 : 18 ; 10 : 8 ; 1 Tes 4 : 3) yang mengenai dosa-dosa seksual.
Kebanyakan orang Kristen menganggap persetubuhan sebelum menikah
sebagai pelanggaran hukum kasih (Mat 22 : 39). orang yang mengasihi
dan menghormati orang lain tidak menggunakan orang itu sebagai alat
untuk memuaskan hawa nafsu atau menyenangkan diri sendiri3,
Tubuh adalah bait Allah yang seharusnya digunakan untuk memuji dan
mengagungkan nama-Nya, Tuhan tidak mengijinkan menggunakan pikiran
untuk memikirkan perzinakan yang tidak dilakukan secara fisik tetapi
pikiran yang penuh untuk memuaskan hawa nafsu Tuhan Yesus melarang
dengan tegas karena meminta pertanggungjawaban dengan apa yang telah
dipercayakanNya.
Seorang
hamba Tuhan yang telah melakukan perzinahan juga tidak terlepas pasti
juga membutuhkan pengampunan dari Gereja, parapemimpin dan jemaat
untuk mendapat pemulihan, dalam perjanjian baru, beberapa orang
Farisi hendak merajam seorang perempuan yang berbuat Zinah. Yesus
tidak menyangkal bahwa dosa itu sungguh-sungguh sangat berat. namun
Ia berkata “ Barang siapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia
yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu “ di dalam
perkataanNya itu ditujukanNya kepada orang-orang Farisi dan kepada
banyak orang, bahwa mereka semuanya juga bersalah melanggar hukum
ke-7. Sebab memikirkan, membayangkan dan bernafsu zinahpun, telah
menyatakan kita bersalah4.
Tuhan Yesus mengatakan kepada perempuan itu dosanya telah diampuni
pergi dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang (Yohanes 8 : 1-11),
hamba Tuhan juga membutuhkan pengampunan, dengan tidak melakukan dosa
kembali sebagai bukti pertobatan kepada Tuhan,
KESIMPULAN
Seorang
hamba Tuhan yang telah melakukan dosa perzinahan harus diberikan
hukuman, dan harus dipertimbangkan dengan baik untuk kepentingan
jemaat gereja, hamba Tuhan harus diturunkan jabatannya dari seorang
hamba Tuhan yang aktif, karena penting untuk menjaga perpecahan yang
terjadi didalam keutuhan jemaat dengan mempertimbangkan resiko yang
dihadapi jika seorang hamba Tuhan telah melakukan dosa perzinahan,
hamba Tuhan dapat merenungkan dan bertobat dari kesalahannya untuk
dapat kembali diterima didalam pelayanan, dalam makalah ini penulis
setuju
jika hamba Tuhan tidak menjabat sebagai hamba Tuhan untuk waktu
tertentu dengan melihat perkembangan hamba Tuhan, jika seorang hamba
Tuhan telah bertobat dengan kesungguhan hati, maka hamba Tuhan dapat
dengan aktif kembali melayani sesuai kesepakatan bamba Tuhan dan
gereja, karena Tuhan Yesus juga telah mengampuni seorang perempuan
yang telah kedapatan berzinah, maka gereja yang baik jika gereja juga
memiliki pengampunan kepada siapapun juga termasuk hamba Tuhan yang
telah melakukan dosa.
DAFTAR PUSTAKA
- Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya, oleh Malcolm Brownlee.
- ETIKA KRISTEN Seksuil oleh DR. J.Verkuyl. Hal. 110
1Pengambilan
Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya, oleh Malcolm Brownlee.
Hal. 24
2Pengambilan
Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya, oleh Malcolm Brownlee.
Hal. 34
3Pengambilan
Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya, oleh Malcolm Brownlee.
Hal. 51
4
ETIKA KRISTEN Seksuil oleh DR. J.Verkuyl. Hal. 110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar