PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA
BAB
I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah perkumpuluan yang terkecil tetapi
pembentukan yang paling penting Tuhan menciptakan kehidupan manusia untuk
memenuhi bumi berasal dari keluarga Adam dan Hawa yang diperintahkan Allah
membentuk suatu keluarga dengan perintah mentaati perintahNya, memenuhi bumi
dan merawatnya serta keluarga yang pertama dibumi diperintahkan untuk bertambah
banyak guna memenuhi bumi. Dengan Tujuan yang baik untuk kemuliaan Allah.
Dalam makalah ini akan membahas bagaimana pentingnya keluarga untuk
memberikan perlindungan dan karakter anggota keluarga, apa yang seharusnya
dilakukan oleh keluarga dan bagaimana orangtua memberikan pendidikan kepada
anak-anak, agar perkembangan anak bukan hanya secara fisik tetapi perkembangan
Rohani, perhatian yang baik diberikan orangtua akan mendukung tingkat
kedewasaan, pentingnya hubungan juga menjadi peranan yang penting dalam
keluarga, waktu juga mendukung hubungan dalam keluarga, karena pentingnya
kebersamaan, dalam makalah ini juga akan dijelaskan pagaimana pendampingan yang
baik dalam kerohanian, saat teduh dan hubungan keluarga yang dekat kepada Tuhan
akan meningkatkan keutuhan serta bagaimana keluarga dapat menjadi teladan bagi
keluarga yang lain khusus keluarga yang belum mengenal Kristus dan menjadi
contoh kehidupan yang harmonis. Tuhan menginginkan keluarga yang harmonis dalam
sikap dan perbuatan untuk kemuliaan Tuhan.
BAB
II
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA
Lembaga masyarakat yang
paling kecil tetapi penting adalah keluarga. Ketika Tuhan Yesus hadir di dunia
Dia tinggal di sebuah keluarga yang takut akan Tuhan, memiliki orangtua yang
bernama Yusuf dan Maria mendapatkan pendidikan dengan baik oleh keluarga,
pentingnya pendampingan untuk meningkatkan kerohanian, Tuhan Yesus juga selain
pendidikan dalam lingkungan keluarga tetapi juga pendidikan formal bahkan
mengenal tradisi dam budaya, untuk sekarang ini pentingnya pendidikan dalam
keluarga karena tanpa pendidikan yang cukup maka pertumbuhan rohani seorang
anak akan mengalami karakter yang jauh dari Kristus.
DR.
Kenneth Chafin dalam bukunya IS There a Family in the House memberikan gambaran
tentang maksud keluarga dalam lima identifikasi salah satunya iyalah Keluarga
merupakan tempat untuk bertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial,
kasih dan Rohani. Manusia diciptakan menurut gambar Allah sehingga mempunyai
potensi untuk bertumbuh. Keluarga merupakan tempat untuk memberi energi,
perhatian, komitmen, kasih dan lingkungan yang kondusif untuk bertumbuh dalam
segala hal kearah Kristus Yesus.[1] kelurga yang baik juga harus mempertimbangkan
tempat untuk tumbuh kembang anak, lingkungan sangat mengdukung karakter seorang
anak membutukkan adaptasi dengan lingkungan, jika lingkungan tidak mendukung
maka anak akan mengalami pertumbuhan rohani yang sulit berkembang, kondisi
lingkungan keluarga angat penting, karena lebih dekat dengan keluarga setiap
harinya untuk menuntun perkembangan secara Rohani yang terpenting, jika anak
berada pada lingkungan keluarga yang sering berkonflik maka anak akan mudah
mengikuti apa yang dilihat dan bisa terjadi didalam keluarga, keluarga harus
memiliki komunikasi yang cukup untuk memberikan perhatian kepada setiap anggota
terlebih anak yang selalu membutuhkan perhatian dari orangtua, menjaga komunikasi
dengan sopan kepada siapapun terlebih anggota keluarga sangat penting merupakan
didikan yang harus diajarkan oleh keluarga, bagaimana cara berkomunikasi
terhadap oranglain, kepada yang lebih tua, kepada orangtua, bimbingan perlu
dilakukan orangtua kepada anak cara penyampaian berkomunikasi dan nada
berkomunikasi untuk menghargai oranglain, menghargai budaya setiap daerah
memiliki karakter yang berbeda-beda bagaimana cara berkomunikasi, hal itu harus
diajarkan kepada anak, misalnya keluarga yang berasal dari suku Jawa harus
mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik, agar kesopanan selalu di
jaga dalam berkomunikasi.
Orangtua selain mengajarkan
bagaimana berkomunikasi yang baik kepada anak perlunya kerjasama orangtua ayah
dan ibu harus memiliki peranan masing-masing sesuai tetapi memiliki satu
kesatuan dalam membimbing orangtua tidak membeda-bedakan setiap pribadi anak
dan tidak memilih kasih, seorang ayah mempunyai peranan yang penting dalam
keluarga. Ayah adalah kepala keluarga yang harus mendidik anak memberikan
pendidikan yang terbaik kepada semua anggota keluarga an termasuk anak dalam
kondisi apapun harus menjamin pendidikan anak dan ibu sebagai penolong karena
keutuhan keluarga sangat bergantung kepada peranan ayah dan ibu. Anak laki-laki
memerlukan model yaitu ayahnya[2] dan anak
perempuan memerlukan model yaitu ibunya, jika keluarga salah mendidik anak
karakter akan terbawa hingga dewasa dan sulit untuk merubahnya, cara
memperlakukan seorang anak sangat penting, gegagalan orangtua dalam memperlakukan
seorang anak dapat berakibat fatal, seorang anak perempuan harus diperlakukan
pendidikan bagaimana pertumbuhan seorang anak perempuan melalui sikap dan
karakternya juga sebaliknya seorang laki-laki harus diperlakukan bagaimana
sikap seorang laki-laki bertumbuh.
Kedudukan
dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangat primer dan
fundamental. Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing
anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggungjawab orangtuanya[3].
Keluarga merupakan lingkungan yang terutama melakukan pembentukan sosial anak
untuk menentukan tujuan seorang anak dan tempat tumbuh kembang yang baik
memberikan kasih sayang, rasa aman, ramah anak harus tertanam dalam prinsip
keluarga, kelaurga menjadikan keamanan dan kenyamaan seorang anak agar
terjadinya keakraban, ketika seorang anak merasa terancam dan takut terhadap
lingkungan di luar keluarga, keluarga sanggub memberikan perlindungan itu
menjadi perintah Tuhan ketika manusia di ciptakan, karena didalam keluarga
seorang anak menemukan arti dan fungsinya ia ada dalam dunia.
Keluarga
menjadi fungsi terpercaya untuk saling membagikan beban masalah, mendiskusikan
pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional, mendapatkan dukungan spiritual[4]. Seorang
anggota keluarga membutuhkan dukungan dari keluarga dalam hal kepercayaan,
ketika lingkungan diluar keluarga, sekolah, masyarakat dan teman sebayanya
sulit menyimpan rahasia seorang anak dan apa yang dikatakan tidak dipercaya
oleh orang lain keluarga mampu mendengar dan menyimpan kepercayaan serta
mengarahkan memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan ketika anak-anak
mengalami masalah, keluarga memberikan perhatian dan mendengar secara serius
karena apa yang menjadi beban seorang anak merupakan beban keluarga yang harus
diselesaikan secara bersama-sama, memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap
masalah dengan mengenalkan Tuhan yang sanggup mengatasi setiap persoalan,
mendiskusikan permasalahan untuk menyelesaikan dengan yang terbaik bagi anak,
memberikan waktu untuk menyelesaikan secara cepat dan penuh pertimbangan
mengajarkan anak dalam hal emosional agar anak-anak terlatih dalam
menyelesaikan masalah itu sangat penting. Keluarga terutama orangtua perlu
mengenal setiap karakter setiap anak, apa yang harus dilakukan ketika anak
mengalami masalah, apa yang anak sukai misalnya berekreasi, menyalurkan hoby,
bersantai, kreatifitas itu sangat penting untuk diketahui oleh orangtua agar
orangtua memiliki pendekatan kepada setiap anak yang tepat dan mengani masalah
anak tepat, sehingga tidak menjadi beban kepada anak, penyegaran dalam keluarga
sangat penting, berekreasi sangat diperlukan itu juga merupakan pendidikan yang
harus dilakukan, keluarga memiliki waktu yang rutin untuk saat berekreasi bisa dilakukan kesepakatan dan anggaran keluarga harus
dibicarakan bersama, hungan menjadi lebih baik ketika ada waktu-waktu yang baik
untuk menghilangkan rasa jenuh dalam pekerjaan, dan membutuhkan waktu yang
lebih santai, keharmonisan akan lebih terjamin, orangtua dalam mendidik apa
yang disukai anak dalam mengembangkan kreatifitas sangat penting, ketidak
tahuan orangtua apa yang disukai anak dapat mengakibatkan salah mendidik, apa
yang menjadi kemauan anak tidak dapat dipaksa oleh orangtua untuk menuruti
kemauan orangtua, apa yang menjadi hak pilihan anak harus didukung oleh
keluarga, jika anak dipaksa untuk mengikuti kemauaan orangtua dalam hal
cita-cita, maka anak akan menjadi putus asa karena tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan anak. Ketika anak yang telah mendapatkan tekanan dari keluarga
terlebih orangtua anak tersebuat akan lebih banyak diam, “ kebudayaan bisu “
ditandai oleh tidak adanya dialog dan komunikasi antar anggota keluarga[5].
Mempertahankan diri dan lebih banyak menghindar mengasingkan diri dari orang
lain, bila orang tua tidak memberi kesempatan dialog dan komunikasi anak-anak
tidak mungkin mau mempercayakan masalah-masalahnya dan membuka diri. Mereka
lebih baik berdiam diri saja.
Orangtua
tentu harus berusaha dengan segala cara untuk memperlakukan anaknya secara
adil, benar dan penuh dengan kasih sayang[6]. Tuhan
Yesus memerintahkan kepada setiap anak untuk mentaati orangtua, baik maupun
buruk sikap orangtua, Tuhan juga memperintahkan kepada orangtua untuk mendidik
anak dengan didikan yang benar, orangtua harus adil kepada setiap anak
memberikan hasih sayang yang sama, baik amengertipun buruk keadaannya, normal
maupun cacat kondisinya kasih tetap nyata.
Pendidikan
kepada anak dapat dilakukan dengan hal sederhana misalnya cara berpakaian untuk
lebih sopan, penting bagi anak untuk berpakaian, apalagi seorang anak wanita
karena menunjukan kepribadian yang baik dengan berpakaian yang sopan, dan
menjauhkan dari tindak kekerasan hal yang mendasar perlu diperhatikan oleh
orangtua. Anak yang beretika baik yang akan memiliki keberhasilan hal itu
terutama untuk menumbuhkan kerja yang baik.
Pendidikan
agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya[7], setiap
keuarga harus mengajarkan dasar pendidikan yang benar, sejak usia anak-anak
harus diajarkan pentingnya pendidikan Agama ketika seorang anak memeiliki Etika
tentang agama kebaikan yang diajarkan sangat penting, kepercayaan yang
dipelajari sangat penting, dengan metode melatih membaca Firman Tuhan kepada
setiap anak, menjelaskan arti Firman Tuhan mempunyai waktu berpuasa dan berdoa
bersama-sama untuk mengajarkan pentingnya pendidikan agama, dengan begitu anak
akan terbiasa hidup seperti Kristus, pendidikan agama berperan penting dasar
utama, karena banyak pemimpin yang sekarang memimpin tidak takut akan Tuhan
walaupun memiliki kepandaian dalam ilmu pendidikan, tetapi dasar keagamaan
tidak menjadi pokok utama sehingga berani menyebabkan kesengsaraan orang lain,
terlebih kepada Tuhan.
Orangtua
harus memiliki sikap kepada setiap anak
dengan memperlakukan setiap anak itu sesuai keunikannya, wewenang orangtua
mudah disalah gunakan. orangtua tidak boleh mematahkan semangat anak-anak
mereka[8]. “ jangan bangkitkan amarah di dalam hati
anak-anakmu” (Ef 6 : 4), Alkitab mengajarkan pentingnya orangtua memahami hati
setiap anak dengan begitu akan menghindari kesalahan rasa sakit hati, demdam,
kepada orangtua didikan yang terlalu tegas dan penuh kekerasan bukan mendidik
tetapi menyebabkan semangat anak terhadap orangtua semakin jauh di kontrol,
terlalu banyak aturan tetapi terkadang orangtua melakukan hukuman yang sangat
keras dan hukuman fisik akan mematahkan semangat anak dan akan memberontak
kepada orangtua, orangtua penting untuk
memegang janji dan kata-katanya, jika tidak anak-anak dalam keluarga
berpendapat orangtua tidak konsisten dalam memegang janji serta apa yang telah
di ucapkan. Orangtua bukan bos yang selalu memberikan perintah dan aturan serta
kewenangan dalam keluarga bukan untuk melakukan penindasan kepada anak kandung
maupun anak adopsi yang Tuhan telah titipkan karena Tuhan akan meminta
pertanggungjawaban kepada orangtua dari setiap perlakuannya. Kekuasaan orangtua
penting untuk mengambil setiap keputusan yang benar, tetapi bukan untuk
memenuhi kebutuhan egonya.
Orangtua juga penting mengontrol
perkembanganan anak dalam hal media, acara yang ada di TeleVisi tidak semua
mebangun kedewasaan anak, anak memiliki tingkat kedewasaan yang berbeda-beda
dengan adanya internet makin banyak pengaruh yang akan mempengaruhi bagaimana
seorang anak itu bergaul, kejelian orangtua dalam membanagun hubungan sangat
penting agar mengetahui apa yang di sukai oleh anak, pengaruh orangtua secara seratus persen terjadi
ketika anak masih bayi, tetapi dengan pertumbuhan kedewasaan, mulai memilih
pergaulan yang disesuiakan dengan usianya, sekolah juga memperngaruhi,
kenakalan remaja dapat terjadi dipengaruhi oleh lingkung, media yang banyak
menayangkan kekerasan dan media yang buruk mengakibatkann sifat yang tidak
baik.
Keluarga
yang ingin berhasil, dapat memulainya dengan tiga langkah berikut ini : tidak
boleh meremehkan keluarga sendiri, kedua, harus meneliti waktu yang
sebenar-benarnya disisihkan untuk keluarga. Ketiga, tiap minggu harus melakukan
sesuatu dengan keluarga sebagai suatu keseluruhan, dan dengan masing-masing
anggota keluarga secara individu[9]. Anggota
keluarga harus memahami, bahwa anggota keluarga berada pada tempat yang tepat,
keluarga yang harmonis penuh cinta kasih sayang, anak akan merasanyaman dengan
kondisi keluarga yang rukun, sehingga tidak irihati dengan keluarga lain, anak
merasa betah dirumah, kebersamaan sangat penting dengan adanya jadwal mingguan.
Ada dua hal penting yang harus dilakukan dalam keluarga agar keluarga tersebut
dapat bertumbuh secara Rohani menuju kepada kedewasaan penuh, yaitu : kebaktian
keluarga dan saat teduh[10] , kebersamaan sangat penting apalagi
dengan hal yang menyenangkan tidak akan membuat jenuh dan bosan dalam keluarga,
persekutuan dalam keluarga untuk saling membangun dan memotifasi sangat perlu
dilakukan, kebaktian sederhana dalam keluarga perlu dilakukan dengan menentukan
waktu yang tepat, agar semua anggota keluarga dapat hadir, dalam seminggu satu
kalisangaat membangun kedekatan terutama dengan anak, perlunya permainan dan
game untuk menghilangkan kejenuhan, kereatifitas perlu dibangun, saat teduh
juga sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, setiap pagi hari
sangat baik sebelum melakukan aktifitas terlebih dahulu memohon bimbingan
Tuhan. Keluarga yang harmonis dan takut akan Allah adalah menjadi dambaan
setiap anggota keluarga, Allah menghendaki umatnya hidup penuh kasih, agar
mencerminkan kasih Kristus.
BAB III
KESIMPULAN
Keluarga
adalah cerminan Kristus setiap orang akan memandang keluarga yang memberikan
dampak bagi keluarga dan orang lain yang melihat, kerukunan, keharmonisan,
keutuhan keluarga, memiliki kebersamaan, kebaktian bersama, memiliki waktu saat
teduh, dan hidup mencerminkan karakter Kristus, agar menjadi terang dan garam
bagi dunia.
Pendidikan agama Kristen dalam
keluarga sangat penting, agar setiap orangtua mengerti bagaimana memperlakukan
dan cara pendampingan kepada setiap anggota keluarga, melalui teladan Yesus
yang telah mendapat pendidikan dengan orangtua yang mengasihinya menjadi contoh
yang baik kepada setiap keluarga, orangtua yang baik yang memiliki waktu kepada
anggota keluarga, untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan keluarga,
komunikasi sangat penting dalam
keluarga, sangling mengampuni bila ada kesalahan menjadi hal yang utama, agar
tidak menimbulkan dendam apabila ada kesalahan, keluarga harus menjadi tempat
perlindungan bagi anak-anak, keluarga yang berpendidikan sangat penting,
orangtua harus memperhatikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. Keluarga yang
mnecerminkan kasih Allah ketika setiap anggota menghargai dan menghormati
orangtua, orangtua menddidik anak dengan penuh hikmat yang betujuan untuk
memeuliakan Allah, keluarga yang takut akan Allah adalah keluarga berkenan
kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA
- Prinsip
dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto,
M.Si., Th.M. H
- Pendekatan
Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y.
Bambang Mulyono.
- KELUARGA
KRISTEN. Oleh Larry Christenson.
- Pendidikan
Agama Kristen. Oleh Dr.E.G. Homrighausen dan Dr.I.H. Enklaar.
- Melayani
Dengan Efektis. 34 prinsip pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh DR.
Ronald W. Leigh.
[1].
Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama
Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si., Th.M. Hal. 139
[2]. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen.
Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si., Th.M. Hal. 146
[3]
. Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh
Y. Bambang Mulyono. Hal. 40
[4]. Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis,
Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y. Bambang Mulyono. Hal. 41
[5]
. Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh
Y. Bambang Mulyono. Hal. 45
[6]
. KELUARGA KRISTEN. Oleh Larry Christenson. Hal, 53
[7]
. Pendidikan Agama Kristen. Oleh Dr.E.G.
Homrighausen dan Dr.I.H. Enklaar. Hal.130
[8] .
Melayani Dengan Efektis. 34 prinsip pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh
DR. Ronald W. Leigh. Hal.120
[9]
. Melayani Dengan Efektis. 34 prinsip
pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh DR. Ronald W. Leigh. Hal. 110
[10] .
Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto,
M.Si., Th.M. Hal. 151
Tidak ada komentar:
Posting Komentar