APAKAH
ALKITAB SALAH DALAM PENULISANNYA
Makalah ini
Diserahkan
kepada Bpk.
Yosia Abdiel Kharismawan S. Si., M. PdK
Dosen Sekolah Tinggi
Theologi Baptis Jakarta
Untuk memenuhi
sebagai Persyaratan
Tugas Mata Kuliah
Doktrin
Allah dan Alkitab
Oleh :
Opy suryanto
NIM:
01.2012.07
November
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Alkitab
adalah penyataan Allah yang telah diberikan dan menjadi kitab suci
agama Kristen dan dituliskan oleh orang-orang yang telah dipilih
Allah lewat penyertaan Roh Kudus, agar semua Umat Kristen pengerti
apa yang menjadi kehendak Allah.
Melalui
makalah ini akan
dibahas apakah
Alkitab salah dalam penulisan bahasa aslinya, karena sangat penting
untuk diketahui hingga saat ini masih sering menjadi perdebatan
tentang kebenarannya, ada agama yang masih meragukan dan tidak
percaya kepada Yesus yang menganggap Alkitab hanya sebuah cerita yang
bukan berasal dari Allah.
Ada yang meragukan tentang penciptaan dan bagaimana Alkitab dapat
memberikan jawaban, diperkuat dengan adanya penemuan arkeologi yang
dapat membuktikan keaslian dan kebenarannya, tujuan mengatahui
kebenaran Alkitab agar tidak lagi menjadi keraguan umat Kristen jika
ada pertentangan dengan agama dan kenyakinan lain yang menolak
kekristenan, dan bagaimana pendapat ilmu pengetahuan tentang Alkitab
yang sering menjadi pertentangan khususnya tentang penciptaan alam
semesta yang masih mengalami pertentangan dengan Alkitab, Alkitab
untuk mengajar setiap orang yang percaya kepadaNya melalui Alkitab
manusia dapat mengerti kebenaran yang sesungguhnya.
BAB II
APAKAH ALKITAB SALAH DALAM
PENULISANNYA
Alkitab
menjadi sumber kebenaran yang telah menjadi pertentangan dan banyak
yang maragukan untuk mengakui menjadi pengikut Tuhan Yesus dalam
bahasa aslinya sendiri Alkitab terdiri atas Penjanjian Lama (PL)
dituliskan dalam bahasa Ibrani kecuali kitab Daniel yang ditulikan
dalam bahasa Aram sedangan Perjajian Baru (PB) yang dituliskan dalam
bahasa Yunani yang telah di Tuliskan oleh Nabi, dan Rasul yang telah
dipilih oleh Allah sendiri untuk menyatakan Firmannya, Alkitab
menjadi sumber yang sah mengenai penciptaan dan setiap kejadian yang
menjadi bagian sejarah bangsa Israel lewat penyertaan Allah,
memberikan informasi yang akurat tentang penyertaan akan alam semesta
ini. Alkitab hendaknya diterima sebagai sumber teologi yang paling
menentukan. Gereja yang benar sepanjang sejarah senantiasa memandang
Alkitab sebagai wujud penyataan Ilahi dan bahwa pencatatan penyataan
yang terdapat didalamnya itu asli, dapat dipercaya, berkenaan dengan
kanon, diilhami secara adikodrati1.
Gereja yang benar jika melakukan kebenaran yang ada diAlkitab,
Alkitab menuntun kehidupan maanusia untuk hidup menjadi lebih baik.
Banyak
organisasi yang menentang Alkitab hanya diberikan kepada kelompok
tertentu dan agama tertentu saja, orang Yahudi dan ahli-ahli Taurat
menganggap sepuluh Hukum yang terdapat dalam Alkitab diberikan hanya
untuk bangsa Israel. Alkitab juga bukan menjadi milik satu agama
tetapi menjadikan bagian untuk pengabaran injil Aktitab diberikan
bukan hanya kepada orang Kristen tetapi seluruh umat manusia yang
percaya kepada Kristus, bukan hanya untuk Gereja katolik Roma, tetapi
gereja yang lain, bukan hanya milik bagian oraganisasi tertentu,
Tuhan tidak pernah memberikan wewenang kepada organisasi lahiriah
manapun juga.
Pertentangan terhadap Alkitab bukan saja kepada orang, kelompok
tetapi juga yang masih dalam satu golongan yakni diantara golongan
injili bukannya antara golongan Liberal dan Konsevatif, perdebatan
ini justru memecahkan kaum Injili, seorang Injili adalah orang yang
percaya Injil. Menjadi Kristen artinya mempunyai hubungan yang benar
dengan Kristus. Dapatkah seorang yang mempercayai Alkitab menyangkal
ketidakkeliruan Alkitab ? tida, jikalau Alkitab mengajarkan bahwa
dirinya memang tidak mungkin keliru2
Alkitab
merupakan wujud pernyataan Allah untuk senantiasa menuntun umatnya
karena dijelaskan dalam Alkitab bagaimana penyetaan Allah senantiasa
kepada bangsa Iarael hingga pada zaman perjanjian baru hingga
sekarang ini Allah selalu menyatakan dirinya walaupun tidak secara
langsung tetapi Alkitab itulah yang menjadi penyataan Allah, Allah
hadir selalu dalam kehidupan manusia, Alkitab yang menuntun, mengajar
dan menegur itulah bukti penyataan Allah untuk setiap manusia menuju
jalan perilaku yang benar, bangsa Romawi maupun peraturan-peraturan
kegerejaan tidak pernah berhasil memusnahkan Alkitab. Makin keras
usaha memusnahkan Alkitab makin luas pula Alkitab itu tersebar. Usaha
terakhir untuk terakhir untuk menghilangkan wibawa Alkitab ialah
usaha untuk menurunkan wibawa Alkitab menjadi sejajar dengan
kitab-kitab keagamaan kuno lainnya, Alkitab tetap menunjukan wibawa
adikodratinya, dan dewasa ini dibaca oleh berjuta-juta orang Kristen
di seluruh dunia serta diterjemahkan ke dalam beratus-ratus bahasa.
Kenyataan bahwa Alkitab tidak dapat dimusnahkan menandaskan bahwa
Alkitab merupakan wujud suatu penyataan Ilahi3,
menandakan bahwa bukti penyataan Allkab melalui Akitab nyata dari
kerajaan Romawi orang Kristen banyak yang dibunuh Alkitab dibakar
tetapi Alkitab tidak pernah musnah dan hingga sekarang walaupun masih
banyak pertentangan tetapi tetab berkembang terus maju dan hingga
keberbagai daerah mulai dari perkotaan dan kepelosok daerah telah
diberitakan kebenaran dan banyak pendekatan telah dilakukan dengan
bahasa daerah setempat agar Alkitab mudah dipahami dan dimengerti
untuk mudah menyampaikan kebenaran, meskipun pada masa reformasi,
yaitu ketika Alkitab diterjemahkan kedalam bahasa yang mudah dipahami
umum, gereja yang resmi membatasi secara ketat pembacaan Alkitab
dengan alasan bahwa kaum awam tidak mampu mengerti isi Alkitab.
Zaman dahulu banyak orang awam yang tidak mengerti isi Alkitab karena
hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan membaca Alkitab, bahkan
penerbitan Alkitab memiliki aturan yang harus ditaati. Banyak orang
yang telah rela mati untuk mempertahankan Alkitab karena hanya
Alkitablah yang memiliki kebenaran yang mengubah setiap kehidupan
manusia, dan menjadikan Alkitab bagian kehidupan setiap orang yang
percaya kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta serta segala
isinya, ketika manusia tidak lagi mengenal Alkitab maka yang akan
terjadi kekacauan, karena di dalam Alkitab ada etika-etika yang telah
di tulis oleh sekitar empat puluh orang dan selama 1600 tahun yang
diawali oleh nabi Musa, yang bertujuan untuk mengatur kehidupan umat
manusia yang telah jatuh kedalam dosa, Allah menyatakan dirinya
melalui Alkitab agar manusia menuruti kehendak Allah. Bagaimana Allah
turut campur dalam setiap proses kehidupan manusia mulai dari Adam
dan Hawa didalam Alkitab telah dinyatakan hingga pada waktu Yesus
hadir kedalam dunia hingga sekarang Allah turut dalam setiap
kehidupan umat manusia yang selalu menjauh dari Allah tetapi Dia
tidak pernah meninggalkan bukti bahwa Allah menyatakan lewat setiap
kehidupan manusia melalui Alkitab, banga Israel yang telah diajarkan
secara turun-temurun untuk menceritakan kebaikan dan penyataan Tuhan
kepada anak-anak mereka melalui Alkitab supaya apa yang telah terjadi
dalam penyataan Allah terus didengar dan menjadikan pengajaran yang
tidak pernah akan hilang.
Keaslian
Alkitab juga dalam hal ini ialah bahwa sebuah kitab memang ditulis
oleh penulis atau para penulis yang namanya dipakai untuk kitab
tersebut. Kitab itu di katakan tidak asli lagi kalau tidak di tulis
pada waktu yang disebutkan atau oleh penulis yang diaku oleh bukunya
sendiri. Sebuah kitab itu di sebut otentik bila mengisahkan
fakta-fakta sesuai dengan apa yang terjadi4,
Alkitab yang menjadi kitab agama Kristen mempunyai keakuratan data
yang di jelaskan secara terbuka tentang tanggal siapa penulis dan
fakta yang terjadi kondisi yang dialami oleh penulis juga di jelaskan
ini yang menjadi dasar keaslian Alkitab dan berdasarkan penelitian
dan penemuan oleh para ahli serta arkeolog juga membuktikan kebenaran
Alkitab, dengan semua bukti yang telag digali secara mendalam dan
dalam waktu yang lama para Arkeolog menjelaskan kebenaran dan
keakuratan data dalam Alkitab salah satu arkeolog yaitu William
F. Albright,
yang terkenal karena nama baiknya sebagai salah satu arkeolog besar,
menyatakan: “Tidak mungkin ada keragu-raguan lagi bahwa arkeologi
telah mengokohkan kebenaran historis yang sangat kuat tentang tradisi
Perjanjian Lama.”5.
Jelasnya,
ketidak keliruan hanya bisa ditegaskan dalam kaitanya dengan naskah
asli karena datang langsung dari Allah melalui pengilhaman, Alkitab
adalah kitab ilahi-manusiawi, meskipun berasal dari Allah, nyatanya
ditulis oleh manusia. Alkitab adalah Firman Allah yang disampaikan
melalui Roh Kudus. Manusia berdosa menuliskan firman itu namun tanpa
kekeliruan6.
Alkitab memiliki pesan yang sempurna dari Allah kepada umat manusia
untuktuk mentaati Firmannya, Tuhan sendiri mengatakan ketika Ia
berpuasa di padang gurun waktu di cobai oleh iblis, Tuhan menjawab
manusia hidup oleh setiap Firman yang keluar dari mulut Allah,
manusia tidak memiliki kekuatan tanpa mendengar Firman Allah dan
bersandar kepadaNya. Alla manyatakan diriNya melalui Alkitab.
Tuhan
Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia Dia datang kedunia
untuk menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi tentang dirinya
bukan untuk meniadakan hukum cTaurat, Tuhan Yesus menjadikan keutuhan
Alkitab dan menceritakan tentang sejarang bangsa Israel hingga
kedatangannya kedunia yang bertujuan untuk menebus umat manusia dari
dosa, yang telah melanggar semua Hukum Taurat. Alkitab mengajarkan
untuk menerima keselamatan dan dibenarkan hanya melalui Yesus.
BAB
III
KESIMPULAN
Setelah
menyelidi juga berdasarkan kebenaran yang telah dikemukakan para
arkeolog untuk menjadi bukti yang kuat bahwa Alkitab memiliki
kebenaran yang tidak dapat diragukan, selama ini banyak kalangan dan
agama lain yang masih meragukan kebenaran Alkitab yang telah
menceritakan yang dimulai dari awal penciptaan dalam Perjanjian Lama
hingga penggenapan nubuatan oleh para nabi dengan kedatangan Tuhan
Yesus yang telah menebus dosa umat manusia serta para rasul yang
telah menuliskan Perjanjian Baru telah teruji kebenarannya dengan
pengakuan para Arkeolog yang telah membuktikan hasil keaslian
Alkitab dalam penemuannya bahasa asli dalam Alkitab yang dituliskan
memiliki keakuratan dan kebenaran yang tidak dapat disangkal lagi
kebenarannya berdasarkan fakta-fakta dengan dilakukan penelitian
untuk mengkap keaslian dan kebenaran. Agar tidak lagi menjadi
perdebatan tentang Alkitab hanya untuk menimbulkan masalah baru, umat
kristen tetap mempertahankan sampai kedatangan Tuhan Yesus walaupun
akan banyak tantangan sama seperti umat Kristen di Romawi meskipun
mengorbankan nyawa tetapi Alkitab tetap bertahan dan semakin meluas,
yang seharusnya sekarang ini bukan memperdebatkan tetapi bagaimana
Firman Allah itu diberitakan sampai ke ujung bumi itulah yang menjadi
amanat agung Tuhan Yesus.
DAFTAR PUSTAKA
- TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen.
- TEOLOGI DASAR . oleh Charles C. Ryrie.
1.
TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen. Hal 64
2
. TEOLOGI DASAR . oleh Charles C. Ryrie. Hal. 101
3.
TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry
C. Thiessen. Hal. 69
4.
TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen. Hal. 77
6
. TEOLOGI DASAR . oleh Charles
C. Ryrie. Hal. 110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar