Senin, 19 November 2012


APAKAH ALKITAB SALAH DALAM PENULISANNYA



Makalah ini
Diserahkan kepada Bpk. Yosia Abdiel Kharismawan S. Si., M. PdK
Dosen Sekolah Tinggi Theologi Baptis Jakarta
Untuk memenuhi sebagai Persyaratan
Tugas Mata Kuliah
Doktrin Allah dan Alkitab




Oleh :
Opy suryanto
NIM: 01.2012.07
November 2012


BAB I
PENDAHULUAN
Alkitab adalah penyataan Allah yang telah diberikan dan menjadi kitab suci agama Kristen dan dituliskan oleh orang-orang yang telah dipilih Allah lewat penyertaan Roh Kudus, agar semua Umat Kristen pengerti apa yang menjadi kehendak Allah.
Melalui makalah ini akan dibahas apakah Alkitab salah dalam penulisan bahasa aslinya, karena sangat penting untuk diketahui hingga saat ini masih sering menjadi perdebatan tentang kebenarannya, ada agama yang masih meragukan dan tidak percaya kepada Yesus yang menganggap Alkitab hanya sebuah cerita yang bukan berasal dari Allah. Ada yang meragukan tentang penciptaan dan bagaimana Alkitab dapat memberikan jawaban, diperkuat dengan adanya penemuan arkeologi yang dapat membuktikan keaslian dan kebenarannya, tujuan mengatahui kebenaran Alkitab agar tidak lagi menjadi keraguan umat Kristen jika ada pertentangan dengan agama dan kenyakinan lain yang menolak kekristenan, dan bagaimana pendapat ilmu pengetahuan tentang Alkitab yang sering menjadi pertentangan khususnya tentang penciptaan alam semesta yang masih mengalami pertentangan dengan Alkitab, Alkitab untuk mengajar setiap orang yang percaya kepadaNya melalui Alkitab manusia dapat mengerti kebenaran yang sesungguhnya.
BAB II
APAKAH ALKITAB SALAH DALAM PENULISANNYA
Alkitab menjadi sumber kebenaran yang telah menjadi pertentangan dan banyak yang maragukan untuk mengakui menjadi pengikut Tuhan Yesus dalam bahasa aslinya sendiri Alkitab terdiri atas Penjanjian Lama (PL) dituliskan dalam bahasa Ibrani kecuali kitab Daniel yang ditulikan dalam bahasa Aram sedangan Perjajian Baru (PB) yang dituliskan dalam bahasa Yunani yang telah di Tuliskan oleh Nabi, dan Rasul yang telah dipilih oleh Allah sendiri untuk menyatakan Firmannya, Alkitab menjadi sumber yang sah mengenai penciptaan dan setiap kejadian yang menjadi bagian sejarah bangsa Israel lewat penyertaan Allah, memberikan informasi yang akurat tentang penyertaan akan alam semesta ini. Alkitab hendaknya diterima sebagai sumber teologi yang paling menentukan. Gereja yang benar sepanjang sejarah senantiasa memandang Alkitab sebagai wujud penyataan Ilahi dan bahwa pencatatan penyataan yang terdapat didalamnya itu asli, dapat dipercaya, berkenaan dengan kanon, diilhami secara adikodrati1. Gereja yang benar jika melakukan kebenaran yang ada diAlkitab, Alkitab menuntun kehidupan maanusia untuk hidup menjadi lebih baik.
Banyak organisasi yang menentang Alkitab hanya diberikan kepada kelompok tertentu dan agama tertentu saja, orang Yahudi dan ahli-ahli Taurat menganggap sepuluh Hukum yang terdapat dalam Alkitab diberikan hanya untuk bangsa Israel. Alkitab juga bukan menjadi milik satu agama tetapi menjadikan bagian untuk pengabaran injil Aktitab diberikan bukan hanya kepada orang Kristen tetapi seluruh umat manusia yang percaya kepada Kristus, bukan hanya untuk Gereja katolik Roma, tetapi gereja yang lain, bukan hanya milik bagian oraganisasi tertentu, Tuhan tidak pernah memberikan wewenang kepada organisasi lahiriah manapun juga. Pertentangan terhadap Alkitab bukan saja kepada orang, kelompok tetapi juga yang masih dalam satu golongan yakni diantara golongan injili bukannya antara golongan Liberal dan Konsevatif, perdebatan ini justru memecahkan kaum Injili, seorang Injili adalah orang yang percaya Injil. Menjadi Kristen artinya mempunyai hubungan yang benar dengan Kristus. Dapatkah seorang yang mempercayai Alkitab menyangkal ketidakkeliruan Alkitab ? tida, jikalau Alkitab mengajarkan bahwa dirinya memang tidak mungkin keliru2
Alkitab merupakan wujud pernyataan Allah untuk senantiasa menuntun umatnya karena dijelaskan dalam Alkitab bagaimana penyetaan Allah senantiasa kepada bangsa Iarael hingga pada zaman perjanjian baru hingga sekarang ini Allah selalu menyatakan dirinya walaupun tidak secara langsung tetapi Alkitab itulah yang menjadi penyataan Allah, Allah hadir selalu dalam kehidupan manusia, Alkitab yang menuntun, mengajar dan menegur itulah bukti penyataan Allah untuk setiap manusia menuju jalan perilaku yang benar, bangsa Romawi maupun peraturan-peraturan kegerejaan tidak pernah berhasil memusnahkan Alkitab. Makin keras usaha memusnahkan Alkitab makin luas pula Alkitab itu tersebar. Usaha terakhir untuk terakhir untuk menghilangkan wibawa Alkitab ialah usaha untuk menurunkan wibawa Alkitab menjadi sejajar dengan kitab-kitab keagamaan kuno lainnya, Alkitab tetap menunjukan wibawa adikodratinya, dan dewasa ini dibaca oleh berjuta-juta orang Kristen di seluruh dunia serta diterjemahkan ke dalam beratus-ratus bahasa. Kenyataan bahwa Alkitab tidak dapat dimusnahkan menandaskan bahwa Alkitab merupakan wujud suatu penyataan Ilahi3, menandakan bahwa bukti penyataan Allkab melalui Akitab nyata dari kerajaan Romawi orang Kristen banyak yang dibunuh Alkitab dibakar tetapi Alkitab tidak pernah musnah dan hingga sekarang walaupun masih banyak pertentangan tetapi tetab berkembang terus maju dan hingga keberbagai daerah mulai dari perkotaan dan kepelosok daerah telah diberitakan kebenaran dan banyak pendekatan telah dilakukan dengan bahasa daerah setempat agar Alkitab mudah dipahami dan dimengerti untuk mudah menyampaikan kebenaran, meskipun pada masa reformasi, yaitu ketika Alkitab diterjemahkan kedalam bahasa yang mudah dipahami umum, gereja yang resmi membatasi secara ketat pembacaan Alkitab dengan alasan bahwa kaum awam tidak mampu mengerti isi Alkitab. Zaman dahulu banyak orang awam yang tidak mengerti isi Alkitab karena hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan membaca Alkitab, bahkan penerbitan Alkitab memiliki aturan yang harus ditaati. Banyak orang yang telah rela mati untuk mempertahankan Alkitab karena hanya Alkitablah yang memiliki kebenaran yang mengubah setiap kehidupan manusia, dan menjadikan Alkitab bagian kehidupan setiap orang yang percaya kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta serta segala isinya, ketika manusia tidak lagi mengenal Alkitab maka yang akan terjadi kekacauan, karena di dalam Alkitab ada etika-etika yang telah di tulis oleh sekitar empat puluh orang dan selama 1600 tahun yang diawali oleh nabi Musa, yang bertujuan untuk mengatur kehidupan umat manusia yang telah jatuh kedalam dosa, Allah menyatakan dirinya melalui Alkitab agar manusia menuruti kehendak Allah. Bagaimana Allah turut campur dalam setiap proses kehidupan manusia mulai dari Adam dan Hawa didalam Alkitab telah dinyatakan hingga pada waktu Yesus hadir kedalam dunia hingga sekarang Allah turut dalam setiap kehidupan umat manusia yang selalu menjauh dari Allah tetapi Dia tidak pernah meninggalkan bukti bahwa Allah menyatakan lewat setiap kehidupan manusia melalui Alkitab, banga Israel yang telah diajarkan secara turun-temurun untuk menceritakan kebaikan dan penyataan Tuhan kepada anak-anak mereka melalui Alkitab supaya apa yang telah terjadi dalam penyataan Allah terus didengar dan menjadikan pengajaran yang tidak pernah akan hilang.
Keaslian Alkitab juga dalam hal ini ialah bahwa sebuah kitab memang ditulis oleh penulis atau para penulis yang namanya dipakai untuk kitab tersebut. Kitab itu di katakan tidak asli lagi kalau tidak di tulis pada waktu yang disebutkan atau oleh penulis yang diaku oleh bukunya sendiri. Sebuah kitab itu di sebut otentik bila mengisahkan fakta-fakta sesuai dengan apa yang terjadi4, Alkitab yang menjadi kitab agama Kristen mempunyai keakuratan data yang di jelaskan secara terbuka tentang tanggal siapa penulis dan fakta yang terjadi kondisi yang dialami oleh penulis juga di jelaskan ini yang menjadi dasar keaslian Alkitab dan berdasarkan penelitian dan penemuan oleh para ahli serta arkeolog juga membuktikan kebenaran Alkitab, dengan semua bukti yang telag digali secara mendalam dan dalam waktu yang lama para Arkeolog menjelaskan kebenaran dan keakuratan data dalam Alkitab salah satu arkeolog yaitu William F. Albright, yang terkenal karena nama baiknya sebagai salah satu arkeolog besar, menyatakan: “Tidak mungkin ada keragu-raguan lagi bahwa arkeologi telah mengokohkan kebenaran historis yang sangat kuat tentang tradisi Perjanjian Lama.”5.
Jelasnya, ketidak keliruan hanya bisa ditegaskan dalam kaitanya dengan naskah asli karena datang langsung dari Allah melalui pengilhaman, Alkitab adalah kitab ilahi-manusiawi, meskipun berasal dari Allah, nyatanya ditulis oleh manusia. Alkitab adalah Firman Allah yang disampaikan melalui Roh Kudus. Manusia berdosa menuliskan firman itu namun tanpa kekeliruan6. Alkitab memiliki pesan yang sempurna dari Allah kepada umat manusia untuktuk mentaati Firmannya, Tuhan sendiri mengatakan ketika Ia berpuasa di padang gurun waktu di cobai oleh iblis, Tuhan menjawab manusia hidup oleh setiap Firman yang keluar dari mulut Allah, manusia tidak memiliki kekuatan tanpa mendengar Firman Allah dan bersandar kepadaNya. Alla manyatakan diriNya melalui Alkitab.
Tuhan Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia Dia datang kedunia untuk menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi tentang dirinya bukan untuk meniadakan hukum cTaurat, Tuhan Yesus menjadikan keutuhan Alkitab dan menceritakan tentang sejarang bangsa Israel hingga kedatangannya kedunia yang bertujuan untuk menebus umat manusia dari dosa, yang telah melanggar semua Hukum Taurat. Alkitab mengajarkan untuk menerima keselamatan dan dibenarkan hanya melalui Yesus.
BAB III
KESIMPULAN

Setelah menyelidi juga berdasarkan kebenaran yang telah dikemukakan para arkeolog untuk menjadi bukti yang kuat bahwa Alkitab memiliki kebenaran yang tidak dapat diragukan, selama ini banyak kalangan dan agama lain yang masih meragukan kebenaran Alkitab yang telah menceritakan yang dimulai dari awal penciptaan dalam Perjanjian Lama hingga penggenapan nubuatan oleh para nabi dengan kedatangan Tuhan Yesus yang telah menebus dosa umat manusia serta para rasul yang telah menuliskan Perjanjian Baru telah teruji kebenarannya dengan pengakuan para Arkeolog yang telah membuktikan hasil keaslian Alkitab dalam penemuannya bahasa asli dalam Alkitab yang dituliskan memiliki keakuratan dan kebenaran yang tidak dapat disangkal lagi kebenarannya berdasarkan fakta-fakta dengan dilakukan penelitian untuk mengkap keaslian dan kebenaran. Agar tidak lagi menjadi perdebatan tentang Alkitab hanya untuk menimbulkan masalah baru, umat kristen tetap mempertahankan sampai kedatangan Tuhan Yesus walaupun akan banyak tantangan sama seperti umat Kristen di Romawi meskipun mengorbankan nyawa tetapi Alkitab tetap bertahan dan semakin meluas, yang seharusnya sekarang ini bukan memperdebatkan tetapi bagaimana Firman Allah itu diberitakan sampai ke ujung bumi itulah yang menjadi amanat agung Tuhan Yesus.
DAFTAR PUSTAKA

  1. TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen.
  2. TEOLOGI DASAR . oleh Charles C. Ryrie.





1. TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen. Hal 64
2 . TEOLOGI DASAR . oleh Charles C. Ryrie. Hal. 101
3. TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen. Hal. 69
4. TEOLOGI SISTEMATIKA oleh Henry C. Thiessen. Hal. 77
6 . TEOLOGI DASAR . oleh Charles C. Ryrie. Hal. 110

Tidak ada komentar:

Posting Komentar