Selasa, 01 Mei 2012


STRATEGI PEMURIDAN PAULUS






BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ketika kita mengenal sosok seseorang yang telah memimpin dengan mengorbankan nyawaNya dikayu salib untuk menebus dosa umat Manusia Yaitu  Tuhan Yesus Kristus dan telah mengajarkan kepada kedua belas Muridnya tentang kebenaran dan hal mengasihi selama berada di Didunia bahkan sampai saat ini kabar tentang keselamatan terus diberitakan.
Dalam makalah ini Saya selaku penulis akan membahas Murid yang dipilih oleh Yesus Kristus yaitu Rasul Paulus dan bagaimana Paulus menerima Tuhan Yesus menjadi bagian dalam kehidupannya dan menjadi pembawa berita kebenaran dan membahas bagaimana  Strategi Pemuridan Rasul Paulus untuk memimpin dan mengajarkan serta mendampingi setiap jemaat dalam proses pemuridan, yang sampai sekarang masih dilakukan dan menjadi pedoman dalam pemuridan karena melihat faktor keberhasilan dan menjangkau keberbagai wilayah bahkan sampai ke Asia,  dalam makalah ini juga akan dijelaskan tentang bagaimana Rasul menghadapi tantangan dan langkah menyelesaikan masalah dari setiap  tantang dalam pemuridan, Rasul Paulus yang telah mendapat tuntunan dari Tuhan Yesus, dan memiliki kerendahan hati dan kasih yang besar untuk melayani dan mau dipimpin untuk menjadi seorang pelayan firman, ketika Rasul mendapatkan rintangan dan ditolak kehadiranya untuk melakukan pemuridan, tetapi Allah senantiasa tetap menyertai dan tidak pernah meninggalkan Rasul Paulus, dan membuktikan kesetiaan Pelayanan Rasul Paulus dalam Pemuridan baik kepada Jemaat maupun kepada Silas, Timotius dan Titus sebagai Murid yang dipilih langsung oleh Rasul Paulus. Karena semua itu hanya untuk Kemuliaan Allah.


BAB II
ISI
Paulus lahir di sebuah keluarga Yahudi yang sangat menjunjung tinggi Hukum Taurat. Ia adalah seorang yang terpelajar, yang sejak kecil telah mendapat pendidikan Yahudi. Masa remajanya dihabiskan di Sinagoge, dan ia pernah belajar di bawah asuhan guru besar Gamaliel[1]. Sebelum mengenal Kristus,  ia adalah penganiaya jemaat, dia juga seorang yang menyetujui kematian Stefanus.
Ketika dalam perjalanan ke Damsyik,  Paulus bertemu dengan Kristus. Ia tersungkur ke tanah dan matanya buta. Kemudian, ia dibawa kepada seorang imam yang bernama Ananias. Setelah Ananias berdoa baginya, ia dapat melihat kembali. Inilah titik balik baginya. Dan ketika bertobat, ia yang dahulu bernama Saulus, kini bernama Paulus.
Setelah pertobatannya, Paulus tidak langsung terjun dalam pelayanan. Ia terlebih dahulu menimba pengalaman ke berbagai daerah, bahkan sampai ke Arab selama kurang lebih tiga tahun Setelah siap, barulah ia mulai terjun ke ladang pelayanan, di mana pelayanannya sungguh memberkati banyak bangsa. Hal ini ditandai dengan berdirinya jemaat-jemaat baru di luar bangsa Yahudi. Pemuridan mulai dilakukan dengan sebagian murid-murid Tuhan Yesus melakukan pelayanan keberbagai Kota daerah yang belum mendapatkan kabar keselamatan Paulus mendapat tuntunan dari salah satu Murid Tuhan Yesus yaitu Barnabas untuk mendapat pengajaran sebagai Murid untuk melengkapi pelayanan dan memuridkan orang lain, seperti Amanat agung dari Tuhan Yesus jadikanlah semua bangsa muridku, itulah yang mendorong Rasul Paulus untuk memberitakan tentang keselamatan, tidak ada pribadi, maupun murid seorang diri untuk membawa kabar baik, tanpa bergandengan tangan untuk menyampaikan Amanat Angung itu yang dilakukan oleh Paulus yang menjadi utusan Tuhan ia melayani dengan murid Yesus yang lain, memberitakan injil kepada setiap orang yang hidup di Dunia ini, tanpa memandang asal-usulnya.
Surat- surat pribadi Paulus terhadap jemaat yang berdiri dari kegiatan misi dapat dipakai mengambarkan pola pemuridan Rasul paulus. Surat yang berisi pemuridan dibedakan secara perindividu atau secara berkelompok dalam sebuah jemaat kota. Surat pemuridan secara individu ditujukan secara perorangan sedangkan pemuridan masal ditujukan kepada sekelompok jemaat di kota tertentu.
Rasul Paulus dalam melakukan Proses pemuridan memiliki Stategi yaitu bertemu dengan murid secara langsung dan tidak langsung, melalu surat ketika ia berada dalam penjara di Kota Roma kepada jemaat, strategi yang lain adalah bahwa Paulus mengenal metode- metode mengajar. Metode tersebut diantaranya : bercerita, ceramah dan bertanya. melalui bercerita terjadi pelukisan sesuatu keadaan atau kejadian sehingga para peserta didik yaitu penerima surat seolah-olah hadir dan ikut terlibat dalam kejadian. Bercerita sesuatu yang vital dalam tulisan Paulus yang memuat pendahuluan, isi dan penutup. Ada bagian klimaks. Paulus terkadang memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir dan mengali lebih dalam dengan pikiran yang terfokus, bertujuan agar jemaat yang menjadi murid Paulus mengerti tujuan penulisan dan bertumbuh akan pengenalan kepada Kristus, Paulus juga melakukan pendekatan dan pendampingan kepada Murid mengenal akan keterbatasan dan mengenal kepribadian serta  penderitaan yang dialami Muridnya, Paulus tinggal dan hidup bersama murid  agar mengetahui perkembangan dan sejauh mana murid mengalami pertumbuhan secara Rohani, terlebih Rasul Paulus juga mengajarkan tentang karakter dan perjuangannya yang selama pelayanan menghadapi ancaman dan penolakan akan kabar keselamatan yang disampaikan, menjadikan motifasi bagi murid, agar selalu senantiasa berpegang kepada kebenaran kepada Yesus.
Rasul Paulus sebelum melakukan pelayanan mempunyai beberapa langkah yang dilakukan akan peroses pemuridan berjalan dengan sempurna seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada Murid-muridnya. Pemuridan yang dilakukan Paulus tidak dapat dilepaskan dengan tindakan pendahuluan pemuridan. Tindakan awal pemuridan, diawali dengan doa, perencanaan dan persiapan pemuridan, sekalipun pemuridan dilakukan melalui surat kiriman kepada jemaat. Paulus berdoa agar kekuatan Allah nyata dalam jemaat Korintus yang dilayani oleh suratnya ( 2 Kor 13:7,9) seiring dengan rencana pelayanannya ( 1 Kor 1:15,16). Dalam doa, rencana pelayanan menjadi persiapan yang utuh untuk bekerja mewujudkan sasaran yang telah digumuli dengan menyerahkan persiapan yang dilakukan kepada Kristus. ( 2 Kor 12:14; 1 Kor 2:16) Rasul Paulus juga mengajarkan kepada para Murid harus Menjadi teladan melalui sikap karakter dan kepribadian agar menjadi contoh yang nyata bagi semua jemaat, mengenal Allah, penting bagi seorang murid maupun jemaat untuk mengenal Allah bagaimana Allah yang senantiasa tetap menyertai dan mengasihi karena itu adalah hal yang mendasar tentang pengajaran Rasul Paulus kebenaran keselamatan kemudian Mengenal kebenaran Firman Allah, Rasul Paulus mengajarkan kepada para Murid dan jemaat tentang kebenaran Firman Allah bukan Allah lain dan para dewa baal yang terjadi di pemuridan jemaat di kota Korintus, Rasul Paulus mengajarkan Firman yang telah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus. Memiliki daya tahan dan daya juang maksimal ( Mrk 1:12; Mat 4:3; Luk 22:28) Rasul Paulus mengajarkan kepada para Murid untuk selalu bertahan menghadapi segala ujian, baik dari jemaat maupun orang-orang Yahudi dan para imam yang menetang, sama seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus ketika dicobai oleh iblis di padang gurun, Ia selalu kuat dalam pencobaan, dan iblis dikalahkan, ketika didalam pelayanan yang Paulus lakukan menghadapi nabi-nabi palsu Paulus mengandalkan Kekuatan dari Tuhan dan selalu memperoleh keberhasilan dalam setiap pelayanan, Semangat yang bernyala-nyala. ( Yoh 2:17; Mzm 69:10)
Rasul Paulus melakukan pemuridan untuk memberikan pengertian yang baik akan pengenalan kepada Jemaat dan para murid yang lain tentang kebenaran mendidik sebagai proses pendewasaan atau peneguhan iman, dan semakin teguh hanya berpengharapan pada Kristus, ketika Rasul Paulus menulis surat kepada muridnya yaitu Timotius murid yang dikasihinya “ apa yang telah engkau dengar dari padaku didepan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain ( 2 Tim 2 : 2 )[2]  ini yang dilakukan dan menjadi perintah sama ketika Rasul Paulus menerima Pengampunan dari Tuhan Yesus dan menjadi murid Barnabas dan Paulus kembali mengajarkan kepada orang lain termasuk para Jemaat dan para murid yang lain termasuk Timotius, dalam surat kepada Timotus diharapkan untuk dapat mengajarkan dan melatih kepada Para jemaat dan murid yang lain, yang dapat dipercayai dan juga cakap mengajar dan membimbing mereka harus melakukan pemberitaan Injil Tuhan, membabtis dan mengajar supaya mereka menjadi murid Kristus untuk memperlengkapi dalam pelayanan, Rasul Paulus juga mengajarkan agar menjadi teladan bagi orang lain, Timotius yang diserahi tugas mengajar jemaat di Efesus, dan menjadikan teladan bagi orang percaya baik itu perkataan maupun perbuatan dalam kasih, dalam kesetiaan dan kesucian itulah yang harus diterapkan sebagai pendidik.
Rasul Paulus juga mendapat penolakan dengan pengajaran yang diberitakan ditentang oleh bangsa yang tidak mengenal Allah, disini Paulus sebagai seorang pendidik mengajarkan tentang kesabaran, Paulus mengajarkan berdasarkan kebenaran dan mendapat tuntunan dari Roh Kudus, maka Roh Kudus membimbing dan menyertai Rasul Paulus dalam setiap pelayanannya.
Rasul Paulus berkhotbah mengajar dan memperingatkan kepada semua murid agar dapat memperoleh kesempurnaan dalam Kristus Yesus,  Bahkan hingga ia harus mati sebagai murid yang selalu mengasihi Tuhan, Rasul Paulus juga seseorang yang penuh dengan pengorbanan beberapakali Ia menyewa rumah yang digunakan untuk melakukan pemuridan, ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa ia mengajar.[3] ia juga mengajarkan dengan setiap hari bersama-sama dengan mereka dirungan kuliah Tiranus, hal ini dilakukan selama dua tahun sehingga penduduk Asia mendengar Firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, Rasul Paulus membiyai pelayanannya sendiri dengan menjadi penjual Tenda,  teladan yang sangat luar biasa bagi semua para murid dan Jemaat, ketika dalam setiap melakukan pemuridan ada saat dimana Rasul Paulus tidak menanggapi pertentangan dengan pengajar yang lain ketika orang farisi menanyakan dan berdebat tentang pengajarannya dan mempertanyakan kuasa yang dimiliki oleh Rasul Paulus ketika ia sedang mengajarkan muridnya tentang kebenaran, karena akan mengakibatkan pertentangan dengan orang yang tidak mengenal Allah bahkan akan terjadi penganiayaan terhadap murid, Rasul Paulus mengajak murid-murid untuk pergi kesuatu tempat untuk berkonsentrasi melatih para murid secara teratur dan tiap hari, terkadang dalam pemuridan Paulus mengalami kesulitan dikarenakan para murid mayoritas  memiliki latar belakang sebagai penyembah dewa Artemis dan orang-orang yang memiliki praktek sihir hambatan yang lain ajaran palsu, tingkat buta huruf yang tinggi, dan hidup mereka yang selalu berbuat dosa Rasul Paulus menyadari ini bukan hal yang mudah, tetapi ia selalu berkekun dalam pemuridan dan mendapat tuntunan Roh Kudus, tetapi Rasul Paulus mengdorong mereka untuk berkumpul dan bersaksi tentang Tuhan Yesus dan mereka menjadi pelatih bagi orang lain, ia juga mengajarkan untuk mempercai peran Roh Kudus dalam diri mereka walaupun ketika Rasul Paulus tidak ada bersama-sama dengan mereka, karena ia harus berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lain, Rasul Paulus juga terus berdoa buat para muridnya, ia tidak mau menciptakan ketergantungan, ia juga mengajarkan untuk saling menasehati, mengasihi dan mengajar kepada murid-murid yang lain dan mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah.
BAB III
KESIMPULAN
Rasul Paulus adalah pengajar yang sangat kerhasil sebagai murid Tuhan Yesus ia mengajarkan bagaimana cara melakukan pemuridan dan mendampingi setiap murid dan jemaat untuk bertumbuh, Rasul menggunakan metode dalam memberitakan kebenaran Tuhan, ia mengajarkan kepada murid untuk memberitakan Amanat Anggung dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Firman hingga keseluruh Dunia dan selalu bertekun dan bersabar dalam pelayanan karena Roh Kudus akan tetap menyerta kita dan memampukan kita, ketika kita belajar tentang pemuridan Rasul Paulus yang telah membawa banyak perubahan tentang pengenalan Kristus dari Jemaat mula-mula hingga para murid hingga sekarang, saai ini kita diwajibkan untuk memberitakan amanat agung, karena kita sebagai anak-anak Allah dan tidak berputus asa dalam pelayanan, Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk selalu menjadi teladan bagi orang lain lewat tuturkata dan tingkah laku kita dan mengandalkan Tuahan dalam setiap kita melakukan pemuridan, Rasul Paulus juga belajar dari orang lain yaitu Barnabas dan murid Tuhan Yesus yang lain hal ini mengajarkan kepada kita untuk selalu belajar tidak hanya terbatas pada kemampuan tetapi selalu berdampingan dengan murid yang lain dan mau dipimpin oleh oranglain, sebelum kita memuridkan dan memimpin orang lain terlebih dahulu kita dapat memimpin dan mengendalikan dirikita dengan mau bertobat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan sama ketika Rasul Paulus bertobat dan mendapat Tuntunan Tuhan. Dan pada akhirnya semua yang lidah akan memuji nama Tuhan Yesus juru selamat.



DAFTAR PUSTAKA

1.       Prinsip & praktek pendidikan Agama Kristen Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si., Th.M
2.       BANGKIT KEMBALI Pengarud Dahsyat dari pemuridan yang sejati oleh Steve Smith bersama Ying Kai

INTERNET
1.       file:///E:/PAULUS - Penginjil Yang Hebat























[1]. file:///E:/PAULUS - Penginjil Yang Hebat
[2]. Prinsip & praktek pendidikan Agama Kristen Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si., Th.M
[3] . BANGKIT KEMBALI Pengarud Dahsyat dari pemuridan yang sejati oleh Steve Smith bersama Ying Kai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar