STRATEGI
PEMURIDAN PAULUS
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ketika kita mengenal sosok
seseorang yang telah memimpin dengan mengorbankan nyawaNya dikayu salib untuk
menebus dosa umat Manusia Yaitu Tuhan
Yesus Kristus dan telah mengajarkan kepada kedua belas Muridnya tentang
kebenaran dan hal mengasihi selama berada di Didunia bahkan sampai saat ini
kabar tentang keselamatan terus diberitakan.
Dalam makalah ini Saya selaku
penulis akan membahas Murid yang dipilih oleh Yesus Kristus yaitu Rasul Paulus
dan bagaimana Paulus menerima Tuhan Yesus menjadi bagian dalam kehidupannya dan
menjadi pembawa berita kebenaran dan membahas bagaimana Strategi Pemuridan Rasul Paulus untuk
memimpin dan mengajarkan serta mendampingi setiap jemaat dalam proses
pemuridan, yang sampai sekarang masih dilakukan dan menjadi pedoman dalam
pemuridan karena melihat faktor keberhasilan dan menjangkau keberbagai wilayah
bahkan sampai ke Asia, dalam makalah ini
juga akan dijelaskan tentang bagaimana Rasul menghadapi tantangan dan langkah menyelesaikan
masalah dari setiap tantang dalam
pemuridan, Rasul Paulus yang telah mendapat tuntunan dari Tuhan Yesus, dan
memiliki kerendahan hati dan kasih yang besar untuk melayani dan mau dipimpin
untuk menjadi seorang pelayan firman, ketika Rasul mendapatkan rintangan dan
ditolak kehadiranya untuk melakukan pemuridan, tetapi Allah senantiasa tetap
menyertai dan tidak pernah meninggalkan Rasul Paulus, dan membuktikan kesetiaan
Pelayanan Rasul Paulus dalam Pemuridan baik kepada Jemaat maupun kepada Silas, Timotius
dan Titus sebagai Murid yang dipilih langsung oleh Rasul Paulus. Karena semua
itu hanya untuk Kemuliaan Allah.
BAB II
ISI
Paulus lahir di sebuah keluarga Yahudi yang sangat
menjunjung tinggi Hukum Taurat. Ia adalah seorang yang terpelajar, yang sejak
kecil telah mendapat pendidikan Yahudi. Masa remajanya dihabiskan di Sinagoge,
dan ia pernah belajar di bawah asuhan guru besar Gamaliel[1].
Sebelum mengenal Kristus, ia adalah
penganiaya jemaat, dia juga seorang yang menyetujui kematian Stefanus.
Ketika dalam perjalanan ke Damsyik, Paulus bertemu dengan Kristus. Ia tersungkur
ke tanah dan matanya buta. Kemudian, ia dibawa kepada seorang imam yang bernama
Ananias. Setelah Ananias berdoa baginya, ia dapat melihat kembali. Inilah titik
balik baginya. Dan ketika bertobat, ia yang dahulu bernama Saulus, kini bernama
Paulus.
Setelah pertobatannya, Paulus tidak langsung terjun dalam
pelayanan. Ia terlebih dahulu menimba pengalaman ke berbagai daerah, bahkan
sampai ke Arab selama kurang lebih tiga tahun Setelah siap, barulah ia mulai
terjun ke ladang pelayanan, di mana pelayanannya sungguh memberkati banyak
bangsa. Hal ini ditandai dengan berdirinya jemaat-jemaat baru di luar bangsa
Yahudi. Pemuridan mulai dilakukan dengan sebagian murid-murid Tuhan Yesus
melakukan pelayanan keberbagai Kota daerah yang belum mendapatkan kabar
keselamatan Paulus mendapat tuntunan dari salah satu Murid Tuhan Yesus yaitu
Barnabas untuk mendapat pengajaran sebagai Murid untuk melengkapi pelayanan dan
memuridkan orang lain, seperti Amanat agung dari Tuhan Yesus jadikanlah semua
bangsa muridku, itulah yang mendorong Rasul Paulus untuk memberitakan tentang
keselamatan, tidak ada pribadi, maupun murid seorang diri untuk membawa kabar
baik, tanpa bergandengan tangan untuk menyampaikan Amanat Angung itu yang
dilakukan oleh Paulus yang menjadi utusan Tuhan ia melayani dengan murid Yesus
yang lain, memberitakan injil kepada setiap orang yang hidup di Dunia ini,
tanpa memandang asal-usulnya.
Surat- surat pribadi
Paulus terhadap jemaat yang berdiri dari kegiatan misi dapat dipakai
mengambarkan pola pemuridan Rasul paulus. Surat yang berisi pemuridan dibedakan
secara perindividu atau secara berkelompok dalam sebuah jemaat kota. Surat
pemuridan secara individu ditujukan secara perorangan sedangkan pemuridan masal
ditujukan kepada sekelompok jemaat di kota tertentu.
Rasul
Paulus dalam melakukan Proses pemuridan memiliki Stategi yaitu bertemu dengan
murid secara langsung dan tidak langsung, melalu surat ketika ia berada dalam
penjara di Kota Roma kepada jemaat, strategi yang lain adalah bahwa Paulus
mengenal metode- metode mengajar. Metode tersebut diantaranya :
bercerita, ceramah dan bertanya. melalui bercerita terjadi pelukisan sesuatu
keadaan atau kejadian sehingga para peserta didik yaitu penerima surat
seolah-olah hadir dan ikut terlibat dalam kejadian. Bercerita sesuatu yang
vital dalam tulisan Paulus yang memuat pendahuluan, isi dan penutup. Ada bagian
klimaks. Paulus terkadang memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir dan
mengali lebih dalam dengan pikiran yang terfokus, bertujuan agar
jemaat yang menjadi murid Paulus mengerti tujuan penulisan dan bertumbuh akan
pengenalan kepada Kristus, Paulus juga melakukan pendekatan dan pendampingan
kepada Murid mengenal akan keterbatasan dan mengenal kepribadian serta penderitaan yang dialami Muridnya, Paulus
tinggal dan hidup bersama murid agar
mengetahui perkembangan dan sejauh mana murid mengalami pertumbuhan secara
Rohani, terlebih Rasul Paulus juga mengajarkan tentang karakter dan
perjuangannya yang selama pelayanan menghadapi ancaman dan penolakan akan kabar
keselamatan yang disampaikan, menjadikan motifasi bagi murid, agar selalu
senantiasa berpegang kepada kebenaran kepada Yesus.
Rasul Paulus sebelum melakukan
pelayanan mempunyai beberapa langkah yang dilakukan akan peroses pemuridan
berjalan dengan sempurna seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada
Murid-muridnya. Pemuridan yang dilakukan Paulus tidak dapat dilepaskan dengan tindakan
pendahuluan pemuridan. Tindakan awal pemuridan, diawali dengan doa, perencanaan
dan persiapan pemuridan, sekalipun pemuridan dilakukan melalui surat kiriman
kepada jemaat. Paulus berdoa agar kekuatan Allah nyata dalam jemaat Korintus
yang dilayani oleh suratnya ( 2 Kor 13:7,9) seiring dengan rencana pelayanannya
( 1 Kor 1:15,16). Dalam doa, rencana pelayanan menjadi persiapan yang utuh
untuk bekerja mewujudkan sasaran yang telah digumuli dengan menyerahkan
persiapan yang dilakukan kepada Kristus. ( 2 Kor 12:14; 1 Kor 2:16) Rasul Paulus juga mengajarkan
kepada para Murid harus Menjadi teladan melalui sikap
karakter dan kepribadian agar menjadi contoh yang nyata bagi semua jemaat, mengenal
Allah, penting bagi seorang murid maupun jemaat untuk mengenal Allah bagaimana
Allah yang senantiasa tetap menyertai dan mengasihi karena itu adalah hal yang
mendasar tentang pengajaran Rasul Paulus kebenaran keselamatan kemudian Mengenal
kebenaran Firman Allah, Rasul Paulus mengajarkan kepada para Murid dan jemaat
tentang kebenaran Firman Allah bukan Allah lain dan para dewa baal yang terjadi
di pemuridan jemaat di kota Korintus, Rasul Paulus mengajarkan Firman yang
telah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus. Memiliki daya tahan dan daya juang
maksimal ( Mrk 1:12; Mat 4:3; Luk 22:28) Rasul Paulus mengajarkan kepada para
Murid untuk selalu bertahan menghadapi segala ujian, baik dari jemaat maupun
orang-orang Yahudi dan para imam yang menetang, sama seperti yang diajarkan
oleh Tuhan Yesus ketika dicobai oleh iblis di padang gurun, Ia selalu kuat
dalam pencobaan, dan iblis dikalahkan, ketika didalam pelayanan yang Paulus
lakukan menghadapi nabi-nabi palsu Paulus mengandalkan Kekuatan dari Tuhan dan
selalu memperoleh keberhasilan dalam setiap pelayanan, Semangat yang
bernyala-nyala. ( Yoh 2:17; Mzm 69:10)
Rasul
Paulus melakukan pemuridan untuk memberikan pengertian yang baik akan
pengenalan kepada Jemaat dan para murid yang lain tentang kebenaran mendidik
sebagai proses pendewasaan atau peneguhan iman, dan semakin teguh hanya
berpengharapan pada Kristus, ketika Rasul Paulus menulis surat kepada muridnya
yaitu Timotius murid yang dikasihinya “ apa yang telah engkau dengar dari
padaku didepan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat
dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain ( 2 Tim 2 : 2 )[2]
ini yang dilakukan dan menjadi perintah
sama ketika Rasul Paulus menerima Pengampunan dari Tuhan Yesus dan menjadi
murid Barnabas dan Paulus kembali mengajarkan kepada orang lain termasuk para
Jemaat dan para murid yang lain termasuk Timotius, dalam surat kepada Timotus
diharapkan untuk dapat mengajarkan dan melatih kepada Para jemaat dan murid
yang lain, yang dapat dipercayai dan juga cakap mengajar dan membimbing mereka
harus melakukan pemberitaan Injil Tuhan, membabtis dan mengajar supaya mereka
menjadi murid Kristus untuk memperlengkapi dalam pelayanan, Rasul Paulus juga
mengajarkan agar menjadi teladan bagi orang lain, Timotius yang diserahi tugas
mengajar jemaat di Efesus, dan menjadikan teladan bagi orang percaya baik itu
perkataan maupun perbuatan dalam kasih, dalam kesetiaan dan kesucian itulah
yang harus diterapkan sebagai pendidik.
Rasul
Paulus juga mendapat penolakan dengan pengajaran yang diberitakan ditentang
oleh bangsa yang tidak mengenal Allah, disini Paulus sebagai seorang pendidik
mengajarkan tentang kesabaran, Paulus mengajarkan berdasarkan kebenaran dan
mendapat tuntunan dari Roh Kudus, maka Roh Kudus membimbing dan menyertai Rasul
Paulus dalam setiap pelayanannya.
Rasul
Paulus berkhotbah mengajar dan memperingatkan kepada semua murid agar dapat
memperoleh kesempurnaan dalam Kristus Yesus,
Bahkan hingga ia harus mati sebagai murid yang selalu mengasihi Tuhan,
Rasul Paulus juga seseorang yang penuh dengan pengorbanan beberapakali Ia
menyewa rumah yang digunakan untuk melakukan pemuridan, ia menerima semua orang
yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa ia mengajar.[3]
ia juga mengajarkan dengan setiap hari bersama-sama dengan mereka dirungan
kuliah Tiranus, hal ini dilakukan selama dua tahun sehingga penduduk Asia
mendengar Firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, Rasul Paulus membiyai
pelayanannya sendiri dengan menjadi penjual Tenda, teladan yang sangat luar biasa bagi semua para
murid dan Jemaat, ketika dalam setiap melakukan pemuridan ada saat dimana Rasul
Paulus tidak menanggapi pertentangan dengan pengajar yang lain ketika orang
farisi menanyakan dan berdebat tentang pengajarannya dan mempertanyakan kuasa
yang dimiliki oleh Rasul Paulus ketika ia sedang mengajarkan muridnya tentang
kebenaran, karena akan mengakibatkan pertentangan dengan orang yang tidak mengenal
Allah bahkan akan terjadi penganiayaan terhadap murid, Rasul Paulus mengajak
murid-murid untuk pergi kesuatu tempat untuk berkonsentrasi melatih para murid
secara teratur dan tiap hari, terkadang dalam pemuridan Paulus mengalami
kesulitan dikarenakan para murid mayoritas memiliki latar belakang sebagai penyembah dewa
Artemis dan orang-orang yang memiliki praktek sihir hambatan yang lain ajaran
palsu, tingkat buta huruf yang tinggi, dan hidup mereka yang selalu berbuat
dosa Rasul Paulus menyadari ini bukan hal yang mudah, tetapi ia selalu berkekun
dalam pemuridan dan mendapat tuntunan Roh Kudus, tetapi Rasul Paulus mengdorong
mereka untuk berkumpul dan bersaksi tentang Tuhan Yesus dan mereka menjadi
pelatih bagi orang lain, ia juga mengajarkan untuk mempercai peran Roh Kudus
dalam diri mereka walaupun ketika Rasul Paulus tidak ada bersama-sama dengan
mereka, karena ia harus berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lain,
Rasul Paulus juga terus berdoa buat para muridnya, ia tidak mau menciptakan
ketergantungan, ia juga mengajarkan untuk saling menasehati, mengasihi dan
mengajar kepada murid-murid yang lain dan mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah.
BAB III
KESIMPULAN
Rasul
Paulus adalah pengajar yang sangat kerhasil sebagai murid Tuhan Yesus ia
mengajarkan bagaimana cara melakukan pemuridan dan mendampingi setiap murid dan
jemaat untuk bertumbuh, Rasul menggunakan metode dalam memberitakan kebenaran
Tuhan, ia mengajarkan kepada murid untuk memberitakan Amanat Anggung dari Tuhan
Yesus untuk memberitakan Firman hingga keseluruh Dunia dan selalu bertekun dan
bersabar dalam pelayanan karena Roh Kudus akan tetap menyerta kita dan memampukan
kita, ketika kita belajar tentang pemuridan Rasul Paulus yang telah membawa
banyak perubahan tentang pengenalan Kristus dari Jemaat mula-mula hingga para
murid hingga sekarang, saai ini kita diwajibkan untuk memberitakan amanat
agung, karena kita sebagai anak-anak Allah dan tidak berputus asa dalam
pelayanan, Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk selalu menjadi teladan
bagi orang lain lewat tuturkata dan tingkah laku kita dan mengandalkan Tuahan
dalam setiap kita melakukan pemuridan, Rasul Paulus juga belajar dari orang
lain yaitu Barnabas dan murid Tuhan Yesus yang lain hal ini mengajarkan kepada
kita untuk selalu belajar tidak hanya terbatas pada kemampuan tetapi selalu
berdampingan dengan murid yang lain dan mau dipimpin oleh oranglain, sebelum
kita memuridkan dan memimpin orang lain terlebih dahulu kita dapat memimpin dan
mengendalikan dirikita dengan mau bertobat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan
sama ketika Rasul Paulus bertobat dan mendapat Tuntunan Tuhan. Dan pada
akhirnya semua yang lidah akan memuji nama Tuhan Yesus juru selamat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Prinsip &
praktek pendidikan Agama Kristen Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si., Th.M
2.
BANGKIT
KEMBALI Pengarud Dahsyat dari pemuridan yang sejati oleh Steve Smith bersama
Ying Kai
INTERNET
1. file:///E:/PAULUS - Penginjil Yang
Hebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar