KESAKSIAN HIDUP DALAM KEBENARAN
Setiap orang tentunya telah menerima
amanat agung dari Tuhan Yesus untuk menjadi saksi bagi dunia dengan melakukan
yang benar dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus yang
telah memberikan teladan selama berada didunia untuk menebus umat yang bedosa
dengan kematian-Nya.
Dalam makalah ini akan membahas kesaksian
hidup dalam kebenaran pentingnya tujuan bersaksi sebagai orang yang telah
diselamat yang memiliki tanggungjawab untuk memberitakan kepada semua orang,
kepada siapa saja harus bersaksi juga akan dijelaskan karena Tuhan Yesus datang
bukan
untuk satu golongan tetapi untuk semua yang mau menerima keselamatan.
Permasalahan yang terjadi ketika bersaksi membutuhkan metode yang
digunakan dalam bersaksi agar dapat menjangkau orang dengan baik, pendekatan
yang baik akan mudah diterima dalam menyampaikan kesaksian, karena Tuhan Yesus
menggunakan berbagai macam metode dalam menyampaikan kesaksia, setiap pribadi
mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain, agar orang percaya
menjadi terang yang memancarkan sinar yang dapat dilihat orang sesuai amanat
angung Tuhan Yesus.
PASAL I
KESAKSIAN HIDUP DALAM KEBENARAN
Pengertian bersaksi
Bagaimana Alkitab mendefenisikan
tentang bersaksi, pada saat Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga memperintahkan
kepada semua murid untuk bersaksi (Kis 1: 8) bersaksi dari kata saksi adalah
sidang pengadilan. bersaksi berarti
memberikan kesaksian tentang Tuhan Yesus, bersaksi berarti menunjukan sikap
yang menjadi satu antara apa yang dikatakan sesuai dengan perbuatan setiap
orang yang menyampaikan kesaksian[1]. Para
murid telah menunjukan kesaksian bukan hanya dengan perkatan perbuatan dan
pengorbana diberikan untuk kemajuan injil membuktikan bahwa kebenaran harus
disampaikan apapun tidak dapat menghalangi kemajuan injil hidup kebenaran harus
dinyatakan.
Tujuan bersaksi
Bersaksi harus memiliki
tujuan yang jelas agar mengerti langkah yang harus diambil, sebelum bersaksi
kepada orang lain perlunya keinsafan diri sendiri karena semua orang berdosa
agar menjadi teladan bagi orang lain ketika memberitakan kabar keselamatan Tuhan
Yesus Kristus[2]. Setiap orang membutuhkan
keselamatan dengan pengakuan bahwa dosa yang membuat setiap orang gagal untuk
bersaksi untuk menjadi teladan bagi orang lain, agar orang dapat menerima
kesaksian maka harus menjadi teladan, orang lain akan melihat apakan perkataan
sesuai dengan tindakan yang dilakukan, melalui kehidupan yang benar orang dapat
mengenal Kristus oleh apa yang dilihat sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus,
tidak ada jalan keselamatan yang diberikan hanya melalui Tuhan Yesus Kristus.
Kepada siapa saja harus
bersaksi
Tuhan Yesus mengajarkan
untuk pergi bersaksi kepada seluruh bangsa, menunjukan perintah untuk tidak
menggolongkan kepada siapa harus bersaksi suku, bahasa dan budaya tidak menjadi
batasan dalam bersaksi, bersaksi kepada orang yang masih belum percaya kepada
Tuhan Yesus, yang masih sulit menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, orang
yang memiliki kerinduan dengan kabar keselamatan sangat penting untuk
diberitakan, bersaksi kepada orang yang memiliki permasalahan untuk memberikan
kekuatan. Allah menghendaki semua orang yang ada di dunia diselamatkan[3].
Banyak orang yang menolak injil dan tidak mau mendengarkan, menolak, menganiaya
orang yang bersaksi mengabarkan injil, tetapi Allah mengasihi orang-orang yang
berdosa agar bertobat menuju keselamatan, besaksi kepada teman dekat, keluarga
dan saudara sangat penting mulai dengan orang yang ada disekeliling, yang mudah
di jangkau untuk bersaksi, setiap jiwa sangat berharga bagi Tuhan walaupun
orang memandang orang lain yang lemah, berkekurangan dan tidak ada yang perduli,
tetapi Allah memperdulikan bahkan menebus dengan darah yang mahal.
Metode
yang digunakan dalam bersaksi
Metode
adalah media, semata-mata merupakan sarana untuk mencapai tujuannya.
Menggunakan sarana yang tepat dan benar akan menghasilkan tujuan yang benar. Ketika akan bersaksi membutuhkan perencanaan
yang tepat kepada orang yang akan dijangkau, setiap orang memiliki karakter dan
pandangan yang berbeda, sebagai orang yang akan bersaksi harus menunjukan sikap
yang baik tentunya kepada semua orang, tetapi kepada setiap orang dan usia yang
berbeda perlu bersaksi dengancara dan langkah-langkah yang berbeda, seorang
yang akan bersaksi juga harus mengerti dan memahami lingkungan yang akan
dijangkau dalam bersaksi, langkah yang harus dilakukan seorang yang akan
memberitakan kesaksian harus siap ketika akan bersaksi, dimanapun dan kapanpun
agar hidup bermakna bagi orang lain dengan kehadiran saksi-saksi Yesus Kristus
Rahasia
keberhasilan Paulus yang terbesar dalam pekerjaan, pelayanan dan pengaruhnya atas gereja dan dunia karena
dalam pelayanannya ia lebih banyak berdoa dari pada orang lain[4].
Rasul paulus murid dari Tuhan Yesus Kristus yang selama di dunia juga
memberikan teladan tentang pentingnya berdoa, keberhasilan jika bersaksi
penting untuk melakukan doa meminta petunjuk dan kekuatan kepada Allah agar
mendapat tuntunan dan di jauhkan dari kuasa yang tidak senang jika seseorang
bersaksi, doa membuktikan iman dan kepercayaan kepada Allah yang memberikan
perlindungan dan pertolongan, tanpa berdoa kesaksian akan menjadi tidak tidak
berhasil karena mengandalkan kekuatan sendiri .
Ketaatan
merupakan menadakan kehidupan yang telah dipimpin oleh Tuhan, ketaatan bukan
hanya mengatakan setuju dengan mulut saja, melainkan melakukan dengan
sungguh-sungguh apa yang diperintahkan Allah Bapa[5].
Hidup yang benar berarti memiliki ketaatan yang lebih dari orang lain, ketaatan
dalam membaca firman Tuhan, saat teduh, membantu orang lain yang membutuhkan
pertolongan dan penginjilan mejadi bagian kesaksian hidup yang benar, yang
menunjukan orang yang telah ditebus.
Hidup
berani berkorban untuk orang lain ketika melihat orang yang tidak mampu dan
mengalami kesusahan dengan apa yang dimiliki dapat menjadi kesaksian bahwa
Tuhan Yesus menolong orang yang kesusahan dapat menjangkau orang yang belum
mengenal Yesus sebagai juruselamat.
PASAL II
KESIMPULAN
Tuhan Yesus
menghendaki semua umatnya menjadi saksi melalui kehidupan yang benar sikap
perkataan dan perbuatan yang mencerminkan umat Tuhan yang telah ditebus.
Kekristen bukan hanya sekedar agama yang biasa-biasa, tetapi harus berbeda
dengan agama yang lain, karena orang Kristen telah belajar tentang kebenaan
yang teral hidup baru melalui tuntunan Roh Kudus dapat menjadi saksi yang
benar.
Bersaksi tidak
mudah membutuhkan keiklasan dan mau berkorban bagi sesama untuk menjadi teladan
yang nyata, untuk menunjukan sikap kepada semua orang agar orang melihat
kehidupan yang benar anak-anak Tuhan, Hidup benar bukan karena ingin
mendapatkan pujian dan kedudukan kekayaan dari manusia, tetapi Tuhan yang
menilai apa yang dilakukan.
Dalam
keseharian akan dilihat orang lain dimanapun dan kapanpun sebagai hamba Tuhan
pastinya akan mendapat nilai yang baik ketika hidup yang dikehendaki oleh
Tuhan, jika tidak orang akan menilai kesaksian hidup yang dilakukan dengan
kebohongan, sebagai saksi Kristus dengan hidup yang dijalani harus menunjukan
sikap yang diajarkan Kristus agar nama-Nya dipermuliakan oleh tindakan orang
yang percaya kehidupan berguna bagi orang lain terlebih Tuhan.
1. Metzger,
Will, TELL THE TRUTH, diterjemahkan
oleh. Lana Asali Siharta, Surabaya : momentum cristian Literature, 2005
2. Heath,
W. Stanley, Penginjilan dan pelayanan
pribadi, Surabaya : Yakin Jl. Genteng besar, 1985
3. McGrath,
Alister, bersaksi tanpa kehilangan tema,
diterjemahkan oleh. Doreen Widjana, Bandung : Lemabaga Literatur baptis, 1998
4. Kristianto,
Drs. Paulus Lilik, M.Si.,Th.M, Prinsip
dan praktek pendidikan agama Kristen, Yogyakarta : Penerbit buku dan majalah rohani, 2008
5. Smith,
Steve dan Ying Kai, Bangkit Kembali, diterjemahkan
oleh. Charles Townsend, Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar