Senin, 16 Desember 2013

PERMASALAHAN GEREJA KOTA BESAR




PASAL I
PENDAHULAN
      Gereja lembaga yang di bentuk oleh Allah dan menjadi alat untuk memberitakan firman Allah yang benar, untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, gereja memiliki pengaruh dalam pengabaran injil dari zaman para rasul hingga gereja mula-mula terjadi, banyak orang mengenal Kristus melalui gereja, tetapi seringkali gereja mengalami permasalahan baik dalam gereja sendiri maupun pihak dari luar gereja.
Makalah ini akan membahas permasalahan yang sering terjadi dalam gereja yang menyebabkan orang tidak lagi datang ke gereja, dan masalah yang terjadi dalam gereja yang sering mendapat pengaruh dari orang yang tidak menyukai adanya Gereja sebagai tempat untuk memberitakan injil Kristus.
Alkitab menjelaskan untuk pentingnya menjalin kerukunan seperti yang dilakukan kehidupan para jemaat mula-mula, pengaruh sangat luas bagi perkembangan gereja jika terjadi konflik, untuk menghindari konflik akan dijelaskan dalam makalah ini, agar terjalin kehidupan gereja yang menyenangkan hati Tuhan

PASAL 2
PERMASALAHAN GEREJA KOTA BESAR
Gereja merupakan untuk mewujudkan ajaran Kristus yang telah dikatakan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke Sorga untuk memberitakaan injil-Nya yang diberikan kepada  para murid hingga ke ujung bumi salah satu fungsi gereja untuk menginjili, gereja bukan menjadi milik salah satu orang, pendeta dan orang-orang yang memiliki pengaruh dalam gereja. Rasul Paulus menyebutkan gereja sebagai Tubuh Kristus dan jemaat sebagai anggota tubuh
Gereja dalam bahasa Yunani ekklesia berarti jenis kumpulan, gereja Kristus yang nyata adalah suatu jemaat orang-orang yang setia (yakni orang-orang yang percaya), di mana sabda Allah yang murni diajarkan. Dan sakramen-sakramen yang dijalankan sesuai dengan aturan Kristus tentang segala sesuatu diharuskan pada orang-orang yang sama[1]. Gereja bukan hanya sekedar bangunan yang kelihatan megah, tetapi lebih kepada jemaat, tetapi sekarang ini menganggap bahwa gereja adalah bangunan, Alkitab mengatakan gereja orang-orang yang meninggalkan kehidupan lama yang gelap karena dosa dan menjadi dengan orang yang bergabung membentuk persekutuan untuk melayani Tuhan dengan ajaran kebenaran yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Gereja berbeda dengan pemerintahan karena memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, tidak dapat disamakana gereja dengan pemerintahan memiliki fungsi yang berbeda untuk gereja adalah Allah yang menghendaki dengan tujuan untuk memberitakan firman, kesalahan jika segala aturan yang digunakan oleh organisasi pemerintahan akan diterapkan dalam gereja, gereja pada abad pertengahan mengalami kemunduran dikarenakan Paus pemimpin agama memiliki pengaruh yang kuat dalam agama Roma Katolik mempunyai jabatan yang digunakan untuk mengabungkan dengan politik sehingga terjadi permasalahan dalam gereja dan menyebabkan perpecahan dalam gereja.
Permasalahan dari dalam gereja
Gereja yang mempunyai tujuan hanya untuk Kristus harus mutlak di miliki oleh semua gereja, Kristus sebagai kepala gereja yang memanggil umat-Nya untuk menjadi murid-murid-Nya yang setia yang terjadi tidak adanya kesatuan dalam gereja adanya perpecahan dan kelompok-kelompok dalam gereja yang menyebabkan injil terhambat oleh permasalahan yang terjadi antar jemaat.
Jika gereja-gereja yang lebih tua di daerah itu memiliki anggota-anggota yang belum lahir baru yang menghidupi cara hidup dunia dan kebiasaan amoral, maka akan menjadi sukar untuk orang-orang yang percaya baru menyakinkan orang-orang yang terhilang bahwa iman kekristenan adalah kudus dan sangup untuk menebus kehidupan mereka[2]. Gereja harus menjadi teladan untuk orang lain terlebih orang yang belum mengenal Yesus Kristus, jika orang yang percaya melakukan kejahatan dan di dengar serta dilihat oleh orang yang tidak mengenal gereja dan Tuhan Yesus menjadi juruselamat pribadi pastinya akan menolak sikap orang Kristen, untuk itu gereja harus membina setiap orang yang telah aktif ke gereja supaya menjadi saksi Kristus, jika masalah dari dalam gereja sendiri tidak dapat diatasi untuk orang mengenal kebenaran, maka sulit injil  dapat disampaikan bagi orang lain.
Permasalahan dari luar Gereja
      Jemaat mula-mula mendapat tantangan ketika menjadi pengikut Kristus. Oleh karena untuk meredam desas-desus itu kaisar Nero menjatuhkan tuduhan palsu bahwa yang membakar kota Roma adalah orang Kristen, sehingga orang Kristen di aniaya dan dibunuh dengan kejam oleh Kaisar Nero[3]. Gereja yang mula-mula terbentuk di Antiokhia disanalah pertama kali pengikut Kristus disebut Kristen dan mulai mendapatkan tempat di dunia, tetapi banyak hambatan dari orang Yahudi yang menganggap bidat yang sesat dan mendapat perlawanan, tetapi kekristenan berkembang ke Roma, perlawanan kaisar Nero menyiksa dengan kejam kebencian dengan orang-orang yang tidak mau menyembah kepada kaisar dan dewa-dewa yang disembah orang Yunani, orang Kristen hanya menyembah kepada Yesus Kristus.
Gereja mendapat tantangan dari jemaat mula-mula hingga zaman sekarang tantangan selalu datang kepada jemaat Tuhan yang percaya, gereja mengalami teror dan perijinan pendirian yang sulit mengakibatkan gereja terancam keberadaannya gereja yang terus mengalami ancaman, banyak organisasi yang tidak menyukai dengan kekristenan. Pelayan Tuhan mendapatkan penganiayan dan penginjilan yang dihambat. Tuhan Yesus mengajarkan akan munculnya nabi-nabi palsu yang mengatasnamakan nama-Nya sehinga Ia menasehatkan untuk selalu waspada dengan ajaran sesat permasalahan yang dihadapi gereja saat ini juga terjadi pengajaran yang menentang kebenaran Alkitab, tidak mengakui keilahian Tuhan Yesus, tugas gereja untuk memperlengkapi pengetahuan terhadap ajaran yang sesat tidak sesuai dengan Alkitab agar jemaat tetap berdiri kokoh dalam kebenaran Firman Tuhan.

   Pada beberapa dasawarsa ini gereja berhadapan dengan paham atau ajaran, khususnya di bidang keagamaan, yang dikemas dan disajikan dengan sangat menarik, yang secara terus terang disebut/dikemukakan sebagai ajaran/aliran tertentu, atau yang dibungkus dengan paket lain, misalnya paket hiburan, pelatihan, sering tidak sadar orang sedang menikmati paham atau ajaran yang tidak keristiani[4]. Gereja menghadapi ajaran yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang tertulis dalam Alkitab sebagai firman Allah, terkadang orang yang sudah tidak sadar dengan ajaran yang baik dan benar dengan ajaran yang telah disalahgunakan, karena banyak kegiatan yang diberikan menyerupai kebenaran yang diajarkan Alkitab sehingga banyak orang tertarik yang sebenarnya akan menyesatkan keluar dari kebenaran Tuhan, gereja harus memberikan pelatihan dan pembimbingan yang benar kepada jemaat agat tidak menjadi pengikut ajaran yang menyesatkan.
Gereja harus memiliki kesatuan, jadi kesatuan itu sudah ada apabila seseorang telah mengalami hidup baru. Hal ini sudah dilakukan oleh Roh Kudus lantaran iman[5]. Gereja memiliki persoalan yang terkadang tidak mudah dalam penyelesaiannya, tetapi ketika ada persatuan antara jemaat, antara gereja maka beban yang dirasakan akan menjadi ringan karena uda kesehatian dalam perkataan dan perbuatan, permasalahan yang dihadapi gereja bukan hanya menjadi beban gereja, denominasi tertentu, gereja untuk membentuk satu kesatuan mengahadapai permasalahan.



PASAL 3
KESIMPULAN
Gereja yang telah berkembang sejak jaman perjanjian baru mendapatkan tantangan dari setiap orang yang tidak mempercayai Tuhan Yesus, permasalahan yang terjadi gereja di kota besar sebagian permasalahan yang datangnya dari dalam gereja itu sendiri, pentingnya kesatuan antara jemaat dan pemimpin dengan jemaat yang ada dalam gereja, sikap perbuatan dan tindakan untuk menunjukan sebagai orang yang telah di panggil untuk menjadi saksinya.
Pentingnya saling memperhatikan dan menopang dalam menghadapi persoalan antara gereja-gereja dan denominasi yang ada agar terjalin kesatuan tidak saling menjatuhkan antara gereja, dengan banyaknya ajaran yang selalu menyesatkan umat, gereja harus menjadi pembimbing dan pelindungan dengan mengajarkan kebenaran.            
Gereja akan menjadi saksi ketika kehidupan pengikut Kristus menunjukan sikap yang benar dihadapan orang yang tidak mengenal Kritus, merupakan dari wujud gereja mengasihi orang lain, mehindarkan permasalahan dari orang yang tidak menyukai gereja, karena gereja menunjukan kebenaran.

DAFTAR PUSTAKA

Griffiths, Michael, Gereja dan Panggilannya dewasa ini, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1989

Garrison, David, Penanaman dan Pengembangan Gereja, Jakarta : YWAM Publishing Indonesia, 2002

Tenney, Merrill C., Survei perjanjian Baru, Malang : Yayasan Gandum Mas, 2000

Aritonang, Pdt. Dr. Jan S., Belajar memahami sejarah di tengah Realitas, Bandung : Jurnal Info Media, 2008

Marantika,Pdt. Dr. Chris, Gereja dalam pendakian puncak sejarah dunia, Yogyakarta : Yayasan ANDI,
        













[

Tidak ada komentar:

Posting Komentar