PERMASALAHAN
GEREJA KOTA BESAR
PASAL I
PENDAHULAN
Gereja lembaga yang di bentuk oleh
Allah dan menjadi alat untuk memberitakan firman Allah yang benar, untuk
menyelamatkan manusia yang berdosa, gereja memiliki pengaruh dalam pengabaran
injil dari zaman para rasul hingga gereja mula-mula terjadi, banyak orang
mengenal Kristus melalui gereja, tetapi seringkali gereja mengalami
permasalahan baik dalam gereja sendiri maupun pihak dari luar gereja.
Makalah ini akan membahas permasalahan yang sering terjadi
dalam gereja yang menyebabkan orang tidak lagi datang ke gereja, dan masalah
yang terjadi dalam gereja yang sering mendapat pengaruh dari orang yang tidak
menyukai adanya Gereja sebagai tempat untuk memberitakan injil Kristus.
Alkitab menjelaskan untuk pentingnya menjalin kerukunan
seperti yang dilakukan kehidupan para jemaat mula-mula, pengaruh sangat luas
bagi perkembangan gereja jika terjadi konflik, untuk menghindari konflik akan
dijelaskan dalam makalah ini, agar terjalin kehidupan gereja yang menyenangkan
hati Tuhan
PASAL 2
PERMASALAHAN
GEREJA KOTA BESAR
Gereja merupakan untuk mewujudkan ajaran Kristus yang telah
dikatakan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke Sorga untuk memberitakaan injil-Nya
yang diberikan kepada para murid hingga
ke ujung bumi salah satu fungsi gereja untuk menginjili, gereja bukan menjadi
milik salah satu orang, pendeta dan orang-orang yang memiliki pengaruh dalam
gereja. Rasul Paulus menyebutkan gereja sebagai Tubuh Kristus dan jemaat
sebagai anggota tubuh
Gereja dalam bahasa Yunani ekklesia berarti jenis kumpulan,
gereja Kristus yang nyata adalah suatu jemaat orang-orang yang setia (yakni
orang-orang yang percaya), di mana sabda Allah yang murni diajarkan. Dan
sakramen-sakramen yang dijalankan sesuai dengan aturan Kristus tentang segala
sesuatu diharuskan pada orang-orang yang sama[1].
Gereja bukan hanya sekedar bangunan yang kelihatan megah, tetapi lebih kepada
jemaat, tetapi sekarang ini menganggap bahwa gereja adalah bangunan, Alkitab
mengatakan gereja orang-orang yang meninggalkan kehidupan lama yang gelap
karena dosa dan menjadi dengan orang yang bergabung membentuk persekutuan untuk
melayani Tuhan dengan ajaran kebenaran yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Gereja berbeda dengan pemerintahan karena memiliki fungsi
dan tujuan yang berbeda, tidak dapat disamakana gereja dengan pemerintahan
memiliki fungsi yang berbeda untuk gereja adalah Allah yang menghendaki dengan
tujuan untuk memberitakan firman, kesalahan jika segala aturan yang digunakan
oleh organisasi pemerintahan akan diterapkan dalam gereja, gereja pada abad
pertengahan mengalami kemunduran dikarenakan Paus pemimpin agama memiliki
pengaruh yang kuat dalam agama Roma Katolik mempunyai jabatan yang digunakan
untuk mengabungkan dengan politik sehingga terjadi permasalahan dalam gereja
dan menyebabkan perpecahan dalam gereja.
Permasalahan dari dalam gereja
Gereja yang mempunyai tujuan hanya untuk Kristus harus
mutlak di miliki oleh semua gereja, Kristus sebagai kepala gereja yang
memanggil umat-Nya untuk menjadi murid-murid-Nya yang setia yang terjadi tidak
adanya kesatuan dalam gereja adanya perpecahan dan kelompok-kelompok dalam
gereja yang menyebabkan injil terhambat oleh permasalahan yang terjadi antar
jemaat.
Jika gereja-gereja yang lebih tua di daerah itu memiliki
anggota-anggota yang belum lahir baru yang menghidupi cara hidup dunia dan
kebiasaan amoral, maka akan menjadi sukar untuk orang-orang yang percaya baru menyakinkan
orang-orang yang terhilang bahwa iman kekristenan adalah kudus dan sangup untuk
menebus kehidupan mereka[2]. Gereja
harus menjadi teladan untuk orang lain terlebih orang yang belum mengenal Yesus
Kristus, jika orang yang percaya melakukan kejahatan dan di dengar serta
dilihat oleh orang yang tidak mengenal gereja dan Tuhan Yesus menjadi
juruselamat pribadi pastinya akan menolak sikap orang Kristen, untuk itu gereja
harus membina setiap orang yang telah aktif ke gereja supaya menjadi saksi
Kristus, jika masalah dari dalam gereja sendiri tidak dapat diatasi untuk orang
mengenal kebenaran, maka sulit injil
dapat disampaikan bagi orang lain.
Permasalahan dari luar Gereja
Jemaat mula-mula mendapat tantangan ketika
menjadi pengikut Kristus. Oleh karena untuk meredam desas-desus itu kaisar Nero
menjatuhkan tuduhan palsu bahwa yang membakar kota Roma adalah orang Kristen,
sehingga orang Kristen di aniaya dan dibunuh dengan kejam oleh Kaisar Nero[3]. Gereja
yang mula-mula terbentuk di Antiokhia disanalah pertama kali pengikut Kristus
disebut Kristen dan mulai mendapatkan tempat di dunia, tetapi banyak hambatan
dari orang Yahudi yang menganggap bidat yang sesat dan mendapat perlawanan,
tetapi kekristenan berkembang ke Roma, perlawanan kaisar Nero menyiksa dengan
kejam kebencian dengan orang-orang yang tidak mau menyembah kepada kaisar dan
dewa-dewa yang disembah orang Yunani, orang Kristen hanya menyembah kepada
Yesus Kristus.
Gereja mendapat tantangan dari jemaat mula-mula hingga
zaman sekarang tantangan selalu datang kepada jemaat Tuhan yang percaya, gereja
mengalami teror dan perijinan pendirian yang sulit mengakibatkan gereja terancam
keberadaannya gereja yang terus mengalami ancaman, banyak organisasi yang tidak
menyukai dengan kekristenan. Pelayan Tuhan mendapatkan penganiayan dan
penginjilan yang dihambat. Tuhan Yesus mengajarkan akan munculnya nabi-nabi
palsu yang mengatasnamakan nama-Nya sehinga Ia menasehatkan untuk selalu
waspada dengan ajaran sesat permasalahan yang dihadapi gereja saat ini juga
terjadi pengajaran yang menentang kebenaran Alkitab, tidak mengakui keilahian
Tuhan Yesus, tugas gereja untuk memperlengkapi pengetahuan terhadap ajaran yang
sesat tidak sesuai dengan Alkitab agar jemaat tetap berdiri kokoh dalam
kebenaran Firman Tuhan.
Pada
beberapa dasawarsa ini gereja berhadapan dengan paham atau ajaran, khususnya di
bidang keagamaan, yang dikemas dan disajikan dengan sangat menarik, yang secara
terus terang disebut/dikemukakan sebagai ajaran/aliran tertentu, atau yang
dibungkus dengan paket lain, misalnya paket hiburan, pelatihan, sering tidak
sadar orang sedang menikmati paham atau ajaran yang tidak keristiani[4]. Gereja
menghadapi ajaran yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang
tertulis dalam Alkitab sebagai firman Allah, terkadang orang yang sudah tidak
sadar dengan ajaran yang baik dan benar dengan ajaran yang telah
disalahgunakan, karena banyak kegiatan yang diberikan menyerupai kebenaran yang
diajarkan Alkitab sehingga banyak orang tertarik yang sebenarnya akan
menyesatkan keluar dari kebenaran Tuhan, gereja harus memberikan pelatihan dan
pembimbingan yang benar kepada jemaat agat tidak menjadi pengikut ajaran yang
menyesatkan.
Gereja harus memiliki kesatuan, jadi kesatuan itu sudah ada
apabila seseorang telah mengalami hidup baru. Hal ini sudah dilakukan oleh Roh
Kudus lantaran iman[5]. Gereja
memiliki persoalan yang terkadang tidak mudah dalam penyelesaiannya, tetapi
ketika ada persatuan antara jemaat, antara gereja maka beban yang dirasakan
akan menjadi ringan karena uda kesehatian dalam perkataan dan perbuatan,
permasalahan yang dihadapi gereja bukan hanya menjadi beban gereja, denominasi
tertentu, gereja untuk membentuk satu kesatuan mengahadapai permasalahan.
PASAL 3
KESIMPULAN
Gereja yang telah berkembang sejak jaman perjanjian baru
mendapatkan tantangan dari setiap orang yang tidak mempercayai Tuhan Yesus,
permasalahan yang terjadi gereja di kota besar sebagian permasalahan yang datangnya
dari dalam gereja itu sendiri, pentingnya kesatuan antara jemaat dan pemimpin
dengan jemaat yang ada dalam gereja, sikap perbuatan dan tindakan untuk
menunjukan sebagai orang yang telah di panggil untuk menjadi saksinya.
Pentingnya saling memperhatikan dan menopang dalam
menghadapi persoalan antara gereja-gereja dan denominasi yang ada agar terjalin
kesatuan tidak saling menjatuhkan antara gereja, dengan banyaknya ajaran yang
selalu menyesatkan umat, gereja harus menjadi pembimbing dan pelindungan dengan
mengajarkan kebenaran.
Gereja akan menjadi saksi ketika kehidupan pengikut Kristus
menunjukan sikap yang benar dihadapan orang yang tidak mengenal Kritus,
merupakan dari wujud gereja mengasihi orang lain, mehindarkan permasalahan dari
orang yang tidak menyukai gereja, karena gereja menunjukan kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Griffiths, Michael, Gereja
dan Panggilannya dewasa ini, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1989
Garrison, David, Penanaman
dan Pengembangan Gereja, Jakarta : YWAM Publishing Indonesia, 2002
Tenney, Merrill C., Survei
perjanjian Baru, Malang : Yayasan Gandum Mas, 2000
Aritonang, Pdt. Dr. Jan S., Belajar memahami sejarah di tengah Realitas, Bandung : Jurnal Info
Media, 2008
Marantika,Pdt. Dr. Chris, Gereja dalam pendakian puncak sejarah dunia, Yogyakarta : Yayasan
ANDI,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar