PERANAN
KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA
PASAL 1
PENDAHULUAN
Dalam perjanjian Lama bangsa Israel yang diperintahkan
Allah melalui Musa keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan dengan perintah
yang diberikan untuk selalu taat kepada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
Bangsa Israel
diperintahkan untuk melakukan perintah Allah secara terus menerus dari generasi
ke gerenari sehingga perintah Allah tidak dilupakan. Bangsa Israel menggunakan
cara untuk dapat mengingat perintah Allah, kebesaran Allah dengan nyanyian
puijian agar mudah mengangatnya, dimanapun, kapanpun untuk tidak melupakan
perintah Allah.
Makalah ini akan membahas peranan kitab puisi dalam
Perjanjian lama yang dilakukan oleh bangsa Israel, tujuan dilakukannya pada
waktu zaman para nabi menggunakan puisi sebagai pujian untuk Allah.dibalik
puisi-puisi tentunya ada makna yang terkandung dalam syairnya sangat besar
peranannya pada waktu itu, bangsa Israel menerapkan secara berkesinambungan dan
semuanya untuk Allah.
PASAL 2
PERANAN
KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA
Bangsa Israel bermazmur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan
dan mengagungkan nama-Nya dengan menggunakan pujian yang berbentuk puisi. Puisi
adalah suatu fenomena bahasa, puisi adalah bahasa dalam bahasa, kata dalam
kata, yang mengungkapkan isi hati penyair[1].
Bangsa Israel mempunyai tujuan dalam menyanyikan puisi-puisi yang diciptakan.
Untuk mengingatkan akan kebaikan Tuhan dalam penyertaan-Nya, puisi dibuat
secara indah dan menarik untuk mempermudah dalam penggunaannya.
Madah mengagungkan Tuhan, Allah Israel, karena kebesaran
dan kemuliaan-Nya dalam segala sesuatu
yang diciptakan-Nya, karena penampakan-Nya dalam kekuatan-Nya, karena Allah
telah menyelamatkan bangsa Israel , umat Pilihan-Nya, dan kerena kasih setianya
kepada seluruh umat manusia. Bangsa Israel merasakan ketika perbudakan yang
dilakukan bangsa Mesir selama empat ratus tahun lamanya dan penganiayaan yang
sangat berat dirasakan, kemudian dari generasi dari generasi diceritakan akan semua
orang mengetahui Allah orang Israel yang menyelamatkan dan memberikan
pengharapan untuk hidup sebagai orang merdeka, semua karya Allah dibuat syair
untuk di nyayikan. Keselamatan yang diberikan diwariskan dan diterapkan melalui
hidup yang takut akan Tuhan.
Peranan puisi juga digunakan untuk membandingkan Allah
dengan sesuatu yang diketahui dalam ruang dan waktu. Inilah cara yang dipakai
dalam kiasan dan lambang Alkitab yang menonjol dalam bentuk puisi “yang tak
terlihat” dapat dikenal dengan membandingan atau membuat analogi dengan apa yang
di lihat[2].
Dalam perjanjian Lama untuk mengetahui tentang kehendak Allah dan bagaimana
Allah tentunya tidak dapat diketahui karena Allah kudus tidak dapat dilihat,
puisi menggambarkan Allah bagaimana Allah menyertai manusia dan agar dapat
dikenal oleh semua orang Allah digambarkan seperti manusia yang hidup yang
melakukan apa yang dilakukan oleh manusia sebagai kiasan, memiliki anggota
tubuh sama seperti manusia, dan melakukan apa yang dilakukan oleh manuisa agar manusia memahami, Allah dapat dikenal sejara
jelas dalam inkarnasi Yesus Kristus sebagai manusia yang hidup dan tinggal di
dunia dengan manusia.
Keagungan kitab Mazmur adalah bahwa didalamnya dapat ditemukan
kesaksian pengalaman orang-orang benar yang membagikan nilai dari hal-hal yang
terjadi dalam kehidupan rohani dan pergumulan mereka[3].
Orang yang selalu mengan dalkan kehidupannya dalam tanggan Tuhan ditunjukan
dengan tulisan puisi yang dibuatnya untuk setiap lirik dan baik memiliki makna
yang menunjukan keagungan Tuhan dan keperkasaan-Nya.
Daud menuliskan
sebagian besar kitab Mazmur dengan puisi yang menunjukan penyertaan Tuhan yang
ada didalam hidupnya, apa yang Tuhan telah lakukan dan mengganbarkan Tuhan yang
sangat dekat menjaganya ketika menghadapi rintangan, ketika ia melakukan soda
puisi yang ditunjukan merupakan bukti penyesalan akan dosa yang dialakukan dan
memohon pengampunan.
Bagian-bagian besar
dari kitab-kitab nubuatan di tulis menurut gaya puisi, kitab Mazmur yang
seluruhnya adalah puisi, petunjuk-petunjuk diberikan melalui peribahasa-pribahasa
yang singkat dan tajam[4].
Para nabi yang telah menyampaikan nubuatan dan disampaikan dengan cara yang
mudah agar setiap orang yang telah mendengan nubuatan tidak melupakan, puisi
memiliki peranan yang penting untuk mengingat nubuatan yang telah dinubuatkan
oleh para nabi, menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan untuk
dijelaskan, agar mudah di fahami.
Puisi memiliki peranan menunjukan isi hati yang
disampaikan, permohonan doa, perlindungan dan ketika menghadapi bahaya,
penderitaan yang dihadapi, setiap syair yang dituliskan ditujukan bahwa setiap
orang dapat merasakan penderitaan dan kebahagiaan, bagaimana Ayub bergumul
dengan apa yang tampak seperti ketidak adilan, menunjukan semua orang tidak
terlapas dari penderitaan dan permasalahan. Setiap kata dari para pemazmur
menunjukan kepribadiannya yang selalu mengandalkan kekuatan Tuhan ketika
berhadapan dengan musuh-musuhnya yang mengancam hidupnya dengan doa yang
dilakukan setiap saat.
Bagian-bagian Perjanjian Lama lainnya juga meneguhkan bahwa
lagu-lagu dan puisi rohani sejenisnya yang ditemukan dalam kitab Mazmur
memainkan peranan penting dalam ibadah[5].
Puisi memiliki peranan penting dalam ibadah yang dilakukan dalam bait Allah,
bukti dengan kesungguhan hati mengekspresikan kebesan Tuhan melalui pujian dan
syair yang dibuat para penulisnya betapa Allah sungguh ajaib dalam kuasa-Nya,
melalui pujian orang dapat mengenal Allah
PASAL 3
KESIMPULAN
Peranan puisi sangat penting dalam perjanjian lama, bukan
hanya kata syair yang hanya dibuat tanpa memili arti, pemazmur membuat dengan
pengalama pribadinya yang telah mendapatkan ilham untuk menuliskan setip puisi
yang dibuatnya aga semua orang menyadari tentang pentingnya mengandalkan kuasa
Tuhan di tengah penderitaan dan kesusahan bagaimana puisi dibuat untuk
menunjukan keagungan Tuhan.
Dalam perjanjian lama menunjukan puisi juga untuk
menyampaikan nubuatan agar mudah dipahami menunjukan media yang mudah dapat
diingat secara terus menerus setiap kata yang disampaikan, hingga orang
mengtahui setiap nubuatan yang digenapi telah didengar sebelum lewat puisi yang
selalu didengar.
Pujian yang dinaikan dengan kesungguhan hati dan puisi yang
dibuat dapat dilakukaan dimana saja terlebih ketika dalam ibadah kepada Tuhan,
ungkapan perasaan yang menyatakan pertolongan Tuhan ditengah persoalan yang
dihadapi, Tuhan selalu menyertai umat-Nya tidak pernah meninggalkannya, seakan
persoalan dihadapin tetapi Ia selalu ada dengan ungkapan para pemazmur yang
selalu hidup mengandalkan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama membuktikan bahwa Tuhan
itu ada dan nyata yang setia kepada umat-Nya, untuk setiap pembaca selalu
mengingat penyertaan Tuhan.
KEPUSTAKAAN
Barth, Marie Claire dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997
Drane, John, Memahami
perjanjian lama III, pen. Hans Wuysang, M.Th., Jakarta : Yayasan
persekutuan Pembaca Alkitab, 2003
Lasor, W.S dan D.A Hubard dan F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2, Pen. Lisda
T. dan Lily W. Tjiputra, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994
Lloyd, D. Martyn, Ketika
iman diadili, Jakarta : Persekutuan Kristen antara Universitas, 1996
Zuck, Roy B., Teologi
Alkitabiah Perjanjian Lama, Pen. Suhadi Yeremia, Malang : Gandum Mas, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar