Kamis, 19 Desember 2013

Peranan Puisi


PERANAN KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA




PASAL 1
PENDAHULUAN
   Dalam perjanjian Lama bangsa Israel yang diperintahkan Allah melalui Musa keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan dengan perintah yang diberikan untuk selalu taat kepada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
  Bangsa Israel diperintahkan untuk melakukan perintah Allah secara terus menerus dari generasi ke gerenari sehingga perintah Allah tidak dilupakan. Bangsa Israel menggunakan cara untuk dapat mengingat perintah Allah, kebesaran Allah dengan nyanyian puijian agar mudah mengangatnya, dimanapun, kapanpun untuk tidak melupakan perintah Allah.
Makalah ini akan membahas peranan kitab puisi dalam Perjanjian lama yang dilakukan oleh bangsa Israel, tujuan dilakukannya pada waktu zaman para nabi menggunakan puisi sebagai pujian untuk Allah.dibalik puisi-puisi tentunya ada makna yang terkandung dalam syairnya sangat besar peranannya pada waktu itu, bangsa Israel menerapkan secara berkesinambungan dan semuanya untuk Allah.

PASAL 2
PERANAN KITAB-KITAB PUISI DALAM PERJANJIAN LAMA
   Bangsa Israel bermazmur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan dan mengagungkan nama-Nya dengan menggunakan pujian yang berbentuk puisi. Puisi adalah suatu fenomena bahasa, puisi adalah bahasa dalam bahasa, kata dalam kata, yang mengungkapkan isi hati penyair[1]. Bangsa Israel mempunyai tujuan dalam menyanyikan puisi-puisi yang diciptakan. Untuk mengingatkan akan kebaikan Tuhan dalam penyertaan-Nya, puisi dibuat secara indah dan menarik untuk mempermudah dalam penggunaannya.
     Madah mengagungkan Tuhan, Allah Israel, karena kebesaran dan kemuliaan-Nya  dalam segala sesuatu yang diciptakan-Nya, karena penampakan-Nya dalam kekuatan-Nya, karena Allah telah menyelamatkan bangsa Israel , umat Pilihan-Nya, dan kerena kasih setianya kepada seluruh umat manusia. Bangsa Israel merasakan ketika perbudakan yang dilakukan bangsa Mesir selama empat ratus tahun lamanya dan penganiayaan yang sangat berat dirasakan, kemudian dari generasi dari generasi diceritakan akan semua orang mengetahui Allah orang Israel yang menyelamatkan dan memberikan pengharapan untuk hidup sebagai orang merdeka, semua karya Allah dibuat syair untuk di nyayikan. Keselamatan yang diberikan diwariskan dan diterapkan melalui hidup yang takut akan Tuhan.
   Peranan puisi juga digunakan untuk membandingkan Allah dengan sesuatu yang diketahui dalam ruang dan waktu. Inilah cara yang dipakai dalam kiasan dan lambang Alkitab yang menonjol dalam bentuk puisi “yang tak terlihat” dapat dikenal dengan membandingan atau membuat analogi dengan apa yang di lihat[2]. Dalam perjanjian Lama untuk mengetahui tentang kehendak Allah dan bagaimana Allah tentunya tidak dapat diketahui karena Allah kudus tidak dapat dilihat, puisi menggambarkan Allah bagaimana Allah menyertai manusia dan agar dapat dikenal oleh semua orang Allah digambarkan seperti manusia yang hidup yang melakukan apa yang dilakukan oleh manusia sebagai kiasan, memiliki anggota tubuh sama seperti manusia, dan melakukan apa yang dilakukan oleh manuisa  agar manusia memahami, Allah dapat dikenal sejara jelas dalam inkarnasi Yesus Kristus sebagai manusia yang hidup dan tinggal di dunia dengan manusia.
   Keagungan kitab Mazmur adalah bahwa didalamnya dapat ditemukan kesaksian pengalaman orang-orang benar yang membagikan nilai dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupan rohani dan pergumulan mereka[3]. Orang yang selalu mengan dalkan kehidupannya dalam tanggan Tuhan ditunjukan dengan tulisan puisi yang dibuatnya untuk setiap lirik dan baik memiliki makna yang menunjukan keagungan Tuhan dan keperkasaan-Nya.
    Daud menuliskan sebagian besar kitab Mazmur dengan puisi yang menunjukan penyertaan Tuhan yang ada didalam hidupnya, apa yang Tuhan telah lakukan dan mengganbarkan Tuhan yang sangat dekat menjaganya ketika menghadapi rintangan, ketika ia melakukan soda puisi yang ditunjukan merupakan bukti penyesalan akan dosa yang dialakukan dan memohon pengampunan.
Bagian-bagian besar  dari kitab-kitab nubuatan di tulis menurut gaya puisi, kitab Mazmur yang seluruhnya adalah puisi, petunjuk-petunjuk diberikan melalui peribahasa-pribahasa yang singkat dan tajam[4]. Para nabi yang telah menyampaikan nubuatan dan disampaikan dengan cara yang mudah agar setiap orang yang telah mendengan nubuatan tidak melupakan, puisi memiliki peranan yang penting untuk mengingat nubuatan yang telah dinubuatkan oleh para nabi, menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan untuk dijelaskan, agar mudah di fahami.
   Puisi memiliki peranan menunjukan isi hati yang disampaikan, permohonan doa, perlindungan dan ketika menghadapi bahaya, penderitaan yang dihadapi, setiap syair yang dituliskan ditujukan bahwa setiap orang dapat merasakan penderitaan dan kebahagiaan, bagaimana Ayub bergumul dengan apa yang tampak seperti ketidak adilan, menunjukan semua orang tidak terlapas dari penderitaan dan permasalahan. Setiap kata dari para pemazmur menunjukan kepribadiannya yang selalu mengandalkan kekuatan Tuhan ketika berhadapan dengan musuh-musuhnya yang mengancam hidupnya dengan doa yang dilakukan setiap saat.
   Bagian-bagian Perjanjian Lama lainnya juga meneguhkan bahwa lagu-lagu dan puisi rohani sejenisnya yang ditemukan dalam kitab Mazmur memainkan peranan penting dalam ibadah[5]. Puisi memiliki peranan penting dalam ibadah yang dilakukan dalam bait Allah, bukti dengan kesungguhan hati mengekspresikan kebesan Tuhan melalui pujian dan syair yang dibuat para penulisnya betapa Allah sungguh ajaib dalam kuasa-Nya, melalui pujian orang dapat mengenal Allah

PASAL 3
KESIMPULAN
   Peranan puisi sangat penting dalam perjanjian lama, bukan hanya kata syair yang hanya dibuat tanpa memili arti, pemazmur membuat dengan pengalama pribadinya yang telah mendapatkan ilham untuk menuliskan setip puisi yang dibuatnya aga semua orang menyadari tentang pentingnya mengandalkan kuasa Tuhan di tengah penderitaan dan kesusahan bagaimana puisi dibuat untuk menunjukan keagungan Tuhan.
 Dalam perjanjian lama menunjukan puisi juga untuk menyampaikan nubuatan agar mudah dipahami menunjukan media yang mudah dapat diingat secara terus menerus setiap kata yang disampaikan, hingga orang mengtahui setiap nubuatan yang digenapi telah didengar sebelum lewat puisi yang selalu didengar.
Pujian yang dinaikan dengan kesungguhan hati dan puisi yang dibuat dapat dilakukaan dimana saja terlebih ketika dalam ibadah kepada Tuhan, ungkapan perasaan yang menyatakan pertolongan Tuhan ditengah persoalan yang dihadapi, Tuhan selalu menyertai umat-Nya tidak pernah meninggalkannya, seakan persoalan dihadapin tetapi Ia selalu ada dengan ungkapan para pemazmur yang selalu hidup mengandalkan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama membuktikan bahwa Tuhan itu ada dan nyata yang setia kepada umat-Nya, untuk setiap pembaca selalu mengingat penyertaan Tuhan.

KEPUSTAKAAN
Barth, Marie Claire dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997

Drane, John, Memahami perjanjian lama III, pen. Hans Wuysang, M.Th., Jakarta : Yayasan persekutuan Pembaca Alkitab, 2003

Lasor, W.S dan D.A Hubard dan F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2, Pen. Lisda T. dan Lily W. Tjiputra, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994

Lloyd, D. Martyn, Ketika iman diadili, Jakarta : Persekutuan Kristen antara Universitas, 1996

Zuck, Roy B., Teologi Alkitabiah Perjanjian Lama, Pen. Suhadi Yeremia, Malang : Gandum Mas, 2005

         

  




        






Tidak ada komentar:

Posting Komentar