Senin, 17 Juni 2013

Jabatan Nabi


BAGAIMANA PANDANGAN SAUDARA TENTANG JABATAN NABI MASA KINI




BAB I
PENDAHULUAN

            Nabi adalah seorang yang dipilih oleh Allah secara langsung untuk menyampaikan firman-Nya, nabi memiliki keberanian yang rela mempertaruhkan nyawanya dengan resiko yang besar untuk menjalankan amanat yang telah disampaikan oleh Tuhan, Ia lebih mementingkan pesan yang disampaikan dari pada kepentingan pribadi.
            Dalam makalah ini akan membahas tentang jabatan nabi masa kini. Di zaman sekarang masih ada orang yang mengaku sebagai nabi dan melakukan penyesatan bagi orang yang percaya kepadanya. Sehingga orang tidak lagi menuruti kehendak Tuhan, karena terpengaruh dengan nabi palsu.
            Nabi dalam perjanjian lama memiliki pengaruh yang besar kepada sejarah bangsa Israel yang telah menyampaikan firman Allah kepada bangsa Israel, dan nubuat tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang telah digenapi dalam perjanjian baru, hingga saat ini masih adakah fungsi yang dilakukan oleh nabi juga akan dijelaskan dalam makalah ini. Yang bertujuan untuk membawa umat Tuhan kepada kebenaran.
            Keberhasilan nabi dalam penyampaian Firman Juga sangat penting dilakukan agar sebagai pendeta dan pemimpin gereja meneladani apa yang telah dilakukan para Nabi bagaimana Ia menjadi orang yang berpengaruh bagi Bangsa Israel, Didengar oleh pengikutnya, ditaati dan di Hormati ketika Ia memberitakan Firman.

BAB II
BAGAIMANA PANDANGAN SAUDARA TENTANG JABATAN NABI MASA KINI
            Nabi sebagai perantara antara Allah dan manusia sering disebut sebagai penglihat (ro`eh atau hozeh) mereka menerima tugas langsung dari Allah, mereka sering dihubungkan dengan istana dan Bait Allah,  mereka mendapatkan nafkah dengan memaklumkan sabda Allah[1]. Setiap nabi utusan Allah memiliki kemampuan khusus dan berani bergaul dengan siapapun bahkan kepada raja yang memiliki kekuasaan, bagaimana nabi Natan menegur raja Daud karena berbuat salah mengambil Beseyba sebagai istri. Nabi memiliki jabatan sebagai pelihat, imam dan raja. Hamba Tuhan juga menyampaikan pesan yang ada dalam firman Tuhan sebagai peringatan untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, tetapi tidak seperti nabi pada Perjanjian Lama yang melakukan nubuatan jadi fungsi sebagai nabi juga terdapat dalam setiap hamba Tuhan.
            Ada perbedaan waktu yang jelas antara kitab-kitab “nabi-nabi yang terdahulu (sejarah yang pertama) dan “nabi-nabi kemudian”  nabi-nabi terdahulu bersifat historis mengenai sejarah kerajaan Israel, urutan sejarah Israel sejak masuk ke Kanaan hingga masa pembuangan. Sebaliknya nabi-nabi kemudian lebih bersifat profetik artinya mengandung lebih banyak pemberitaan nabi-nabi[2]. Israel bangsa yang selalu mendapat penyertaan khusus dari sejarahnya berbeda dengan bangsa yang lain mulai dari pembebasan dari bangsa Mesir hingga memasuki tanah Kanaan, pembebasan yang dilakukan oleh Tuhan lewat para nabi terdahulu, nabi-nabi kemudian yang mennyampaikan firman turut dalam pembungan juga menubuatkan janji pembebasan kepada bangsa Israel.
            Para nabi jarang mendasarkan dirinya pada impian-impian, tetapi lebih sering pada penglihatan-penglihatan yang bisa berkaitan dengan ekstase, kebanyakan berbicara tentang sabda Allah. Corak khas adalah berkhotbah dengan ungkapan beginilah Allah berfirman, isi khotbah tentang kesusilaan, memberikan peringatan, menyampaikan kabar keselamatan karya Allah untuk umat manusia didalam diri Yesus Kristus, nabi menubuatkan apa yang akan terjadi. Didalam Kisah Para Rasul ada beberapa orang yang menunjukan penerimaan kurnia kenabian khusus tadi (Agabus, keempat puteri penginjil Filipus). Paulus tidak menempatkan dirinya sebagai nabi. Kebanyakan ia tempatkan dirinya sebagai Rasul, meskipun ia tahu bahwa ia memiliki Roh Allah (1 Kor 7:40) kelompok nabi didalam PB jelas mempunyai tempat semacam jabatan di dalam Gereja Purba[3] pada perjanjian Baru Paulus menyampaikan banyak pemberitaan Firman dan para murid yang lain ia tidak memiki jabatan nabi tetapi sebagi rusul utusan Yesus Kristus, ia memiliki fungsi yang sama yaitu berkotbah menyampaikan firman Tuhan.
            Pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Tuhan secara langsung memanggil orang yang dipilih untuk menyampaikan firman-Nya. Tapi kini tak ada lagi panggilan khusus yang datang sebagai penyataan langsung, seperti halnya yang dialami para nabi perjanjian Lama dan Rasul Paulus[4]. setiap hamba Tuhan yang ingin melayani di suatu gereja bukan lagi disebut sebagai nabi atau Rasul tetapi pendeta, diaken yang melayani sepenuh waktu bagi Tuhan. Nabi yang menubuatkan akan terjadi sesuatu pada akhir zaman sudah tidak ada lagi dikarenakan sudak digenapi dan tertulis semua di Alkitab, nabi yang akan datang sudah tidak ada lagi baik sekarang maupun akan datang, Alkitab telah memberi penjelasan bahwa pada akhir zaman Tuhan Yesus Kristus akan datang kali kedua, itu bukan berarti nabi yang baru yang akan datang tetapi Yesus Kristus yang telah datang kebumi dan menjadi manusia dan mati, bangkit, naik ke surga dan yang akan datang. Pendeta mempunyai fungsi yang sama seperti para murid untuk menyempaikan kabar keselamatan tetapi sudah tidak ada nubuatan.
            Nabi bernubuat dianggap sinonim dengan meramal pandangan ini tidaklah benar, meskipun kadang-kadang nabi juga meramalkan masa depan, ketika Allah memberikan informasi tetang itu, bagian terbesar dari tugas pelayanannya adalah berkhotbah kepada orang-orang pada Zamannya[5]. Para nabi menubuatkan berdasarkan Firman yang disampaikan, bukan kehendaknya sendiri, dan yang dinubuatkan oleh nabi benar-benar terjadi, berbeda dengan peramal yang meramalkan segala sesuatu bahkan peristiwa yang akan terjadi, kemungkinan peramal mengada-ada tidak mendapat hikmat dari Allah dan terkadang tidak terjadi sesuai dengan apa yang diramalkannya. Tugas yang dilakukan nabi dalam pelayanan salah satunya berkhotbah menyampaikan firman kepada orang, pendeta juga memiliki fungsi yang dan tugas yang sama berkhotbah dalam gereja kepada jemaat, berbeda dengan para nabi pendeta tidak melakukan nubuatan dan meramal kejadian seperti yang dilakukan para nabi, pendeta mengkhotbah apa yang akan terjadi yang sudah dituliskan dalam Alkitab. Kedatangan Tuhan Yesus kali kedua yang belum terjadi.
            Tugas pendeta sama dengan para imam mencari kehendak Tuhan melalui  Firman Tuhan yang telah diilhamkan kepada para penulis untuk diajarkan hingga pada saat ini, kemudian menyampaikan kepada Jemaat sama seperti yang dilakukan oleh nabi, setelah mendapatkan firman harus disampaikan kepada umat Tuhan
            Penggembalaan harus dilakukan kepada umat, Tuhan Yesus mengatakan “Akulah gembala yang baik, gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” fungsi nabi harus dilakukan, setiap orang yang mendapatkan panggilan khusus untuk melayani digereja harum menggembalakan jemaat, menjaga, memotifasi, memberikan waktu untuk jemaatnya.
            Pada zaman dahulu seorang nabi juga berhasil didengar oleh umatnya karena memiliki banyak metode bagaimana cara menyampaikan pesan yang Allah telah sampaikan dengan memahani setiap orang yang akan diberikan pesan agar dipahami dan dimengerti, pentingnya bagi pendeta untuk mengenal metode dalam penyampaian pesan. Ketika Tuhan Yesus mengajar juga memiliki banyak metode yang digunakan sehingga para murid mengerti. Lukas dan Matius juga banyak berbicara tentang pekerjaan mengjar-Nya. Mengajar adalah kesukaan-Nya ; dan bahwa murid-murid-Nya mampu mengingat kata-kata-Nya serta menyampaikannya kepada orang lain menjadi bukti dari keberhasilan usaha-Nya[6]. Meneladani apa yang dilakukan Tuhan Yesus sangat penting bukan hanya kebenaran yang disampaikan tetapi metode yang digunakan, nabi terdahulu menyampaikan kepada umat yang sulit untuk diberitahukan tentang kebenaran, bahkan nabi Yeremia mendapat tantangan ketika menyampaikan Firman dari Allah. Pendeta sebagai orang yang menyampaikan Firman memiliki fungsi yang sama harus menggunakan metode yang mudah dimengerti.

  BAB III
KESIMPULAN
            Banyaknya ajaran yang sekarang berkembang dan orang sudah menganggap dirinya memiliki pengetahuan sehingga lupa dengan ajaran Tuhan menggap dirinya nabi yang akan datang, Nabi orang pilihan Tuhan secara langsung untuk memberitakan Firman Allah, menubuatkan peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang seperti para nabi menubuatkan tentang kelahiran mesias yaitu Yesus Kristus dan telah digenapi dalam Perjanjian Baru.
            Pendeta memiliki fungsi yang sama untuk menyampaikan Firman Allah melalui Alkitab yang telah dituliskan oleh  orang-orang yang diilhamkan  Allah untuk menulis kebenaran, fungsi pendeta berbeda dengan nabi karena tidak melakukan nubuatan, dan tidak meramalkan peristiwa yang akan terjadi.
            Jabatan nabi untuk zaman sekarang terntunya sudah tidak ada karena tidak dipilih langsung oleh Allah, pendeta bukan nabi tetapi fungsi yang dimiliki sama yaitu berkhotbah dengan menggunakan metode berkhotbah yang telah dilakukan para nabi, rela mati demi kebenaran yang disampaikan dan melakukan penggembalaan kepada jemaat, memberikn motifasi dan menjaga umat Tuhan yang telah dipercayakan.

DAFTAR PUSTAKA
1.       Herbert Haag. KAMUS ALKITAB.
2.       W.S. Lasor. D.A. Hubbard. F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1.
3.       Ronald W. Leigh. MELAYANI DENGAN EFEKTIF.
4.       Leon J. Wood. THE PROPHETS OF ISRAEL.
5.       Merrill C. Tenney. SURVEY PERJANJIAN BARU. 

              
               
           
           
                    
           

           
             



Tidak ada komentar:

Posting Komentar