Minggu, 16 Juni 2013

Mempersiapkan Sebuah Khotbah


Ringkasan
Diserahkan kepada Bpk. Demsy J. Jura. P.sd
Dosen Sekolah Tinggi Theologi Baptis Jakarta
Untuk memenuhi sebagai Persyaratan
Tugas Mata Kuliah
Homelitik




Oleh :
Opy Suryanto
NIM: 01.2012.07
Juni 2013



Seni berkhotbah disebut “homelitik”, yang diambil dari kata-kata  Yunani, homileo danhomilia, yang artinya “ditemani oleh, yaitu, berbicara dan berkomunikas”. Ada dua aspek berbeda yang terlibat di dalam penyampaian Firman, Yaitu : pertama,KeIlahian dan kedua adalah kemanusiaan.

A.    Bagaimana menjadi Efektif
Pemberita Firman adalah suatu seni mengkomunikasikan kebenaran ilahi melalui pribadi manusia. Yang harus dipelajari adalah
1.      Menantikan Tuhan
Berdiam dihadirat Tuhan dan membedakan suara Tuhan dengan suara rohnya sendiri. Tuhan sumber segala kebenaran, kita harus mengijinkan kebenaran Allah itu mempengaruhi hidup kita terlebih dahulu, sebelum kita membagikan kepada orang lain.
2.      Pelajari Alkitab
Adakan waktu duduk dengan tenang dan sabar dengan Alkitab di tangan, meminta Tuhan meneranghan arti Firman Tuhan melalui doa.
3.      Sediakan sebuah catatan
Agar ayat yang penting dapat di ingat, dan mudah mendapatkan tema untuk berkhotbah.
4.      Di sucikan oleh Firman
Jangan mencari peluru rohani supaya dapat ditembakan ke orang lain. Memberi makan jiwa anda sendiri adalah sangat penting.

B.     Dua ide yang salah mengenai Homelitik
1.      “Tidak perlu persiapan”
Ide salah yang pertama adalah anggapan bahwa persiapan itu tidak perlu dan hal itu menandakan kurangnya iman, yang benar adalah menyediakan waktu yang cukup untuk persiapan.
2.      “cukup dengan kemampuan manusia”
Ketergantungan kepada Roh Kudus kecil sekali hanya mengandalkan kekuatan dan pengetahuan manusia, mengandalkan bakat dan latihan study.



C.     Empat bagian (daerah) Homelitik
1.      Konsep
Bagaimana mendapatkan ide dan tema yang pertama untuk sebuah Khotbah,sesuatu seperti menebukan bongahan emas.

2.      Komposisi
Harus melakukan analisa untuk mengetahui isi dari kebenaran dan menulis dengan cepat supaya dapat mengikuti aliran ilham yang anda terima.
3.      Konstruksi (penyusunan)
Tujuan penyusunan khotbah adalah membuatnya sejelas dan sesederhana mungkin hingga mudah dimengerti oleh pendengar.
4.      Komunikasi
Mengkomunikasikan dengan jelas dan afektif, dengan sikap yang baik sehingga pendengar dapat menerima Firman dengan baik.

D.    Tiga tipe persiapan khotbah
1.      Khotbah  yang tertulis
Metode ini memerlukan catatan sangat banyak kadang-kadang seluruh isi khotbah dituliskan.
Kebaikan metode : deteil dan teliti, tidak ada informasi yang tertinggal
Kelemahan metode : tidak menarik dan tidak menguasai perhatian pendengarnya, sangat membosankan
2.      Tipe catatan kerangka
Paling sering digunakan dan paling efekif, menyediakan garis-garis besar khotbah, penyampaian firman akan lebih spontan dan menarik.
3.      Khotbah yang tidak direncanakan
Spontan dan tidak disertai catatan apapun. Firman khotbah penginjilan akan dapat disampaikan dengan lebih efektif dengan cara ini. Kelemahan roh dan pikiran pendengarnya tidak terbangun.
4.      Ringkasan
Menggunakan kerangka sangat baik dikobinasikan dengan 2 gaya lainnya, catatan sangat diperlukan


E.     Tujuh macam khotbah
1.       Tekstual, yaitu : berdasarkan teks
Berasarkan pada suatu ayat Alkitab yang relatif pendek, biasanya berdasarkan satu “teks” kitab suci
2.      Topikal, yaitu : berdasarkan topik
Menyajikan sebuah topik yang khusus, referensinya dari Alkitab  dan mempelajarinya lebih lengkap dan berseri agar dapat dipahami arti topiknya
3.      Tipikal, yaitu : berdasarkan tipe
Seni mengupas kebenaran yang tersembunyi, bisa itu pribadi, simbol dari seseorang atau suatu nubuatan akan terjadi. Misalnya domba paskah (PL) bernubuatkan Yesus Kristus dalam (PB).
4.      Secara Ekspositori
Menguraikan secara terperinci makna dan kebenaran yang terkandug dalam bacaan tertentu, menujukan kebenaran yang sering tersebunyi diantara kata-kata pada halama tertentu, penggalian pasal-demi pasal dan ayat demi ayat.
5.      Secara Biografis
Kisah hidup seseorang, mempelajari hidup dari beberapa tokoh dalam Alkitab, yang memiliki arti penting bagi kita.
6.      Secara Analitis
Analisa yang mendetail dan menarik kebenaran sebuah subyek, diajarkan pokok yang mendasnya.
7.      Secara Analogis
Suatu bentuk yang mengajarkan kebenaran lewat sebuah kasus, subyek alamiah untuk mengajarkan kebenaran rohani





Tidak ada komentar:

Posting Komentar